Hal ini disampaikannya terkait pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman yang menyarankan setiap pemimpin berkepala dingin dalam menuntaskan berbagai permasalahan.
"Terus juga kata beliau jangan mecat gitu kan? Benar. Cuma pertanyaan saya sederhana juga, kadang-kadang kita harus meledak juga kalau tiga tahun (pemerintahan) sudah keterlaluan," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (12/11/2015).
Menurut Basuki, selama tiga tahun pemerintahannya di Jakarta, pengelolaan TPST Bantargebang oleh PT Godang Tua Jaya sudah tidak mumpuni. Bahkan, PT GTJ terbukti melakukan wanprestasi.
Padahal, lanjut Basuki, Pemprov DKI terus mengalokasikan tipping fee atau biaya pengangkutan sampah.
"Tiga tahun lho, kami minta (pengelola) Bantargebang biar truknya bagus, tanahnya bagus, jangan sampai kebakaran begitu lama, jangan sebarin bau basuk, salurannya dikerjain enggak semua? Kan enggak," kata Basuki.
Terkait kritik Irman terhadap keputusan Basuki yang terus memecat PNS DKI. Basuki kembali menganalogikan konsep permainan sepakbola.
Basuki menampik memecat karena alasan subjektif. Jika ada pegawai tidak bekerja baik, baru pegawai itu akan dipecat.
"Sekarang lebih baik enggak Jakarta dibanding dulu? Menurut saya, lebih baik ketika kami mengganti (pegawai) dan kasih kesempatan pada orang lain. Jadi konteks sama waktunya mesti dihitung," kata Basuki.
Sebelumnya, Irman berpendapat bahwa penyelesaian isu sampah harus secara komprehensif. Apalagi masalah ini melibatkan tiga provinsi. Ia menegaskan bahwa penyelesaian sampah harus dengan solusi dan tanpa emosi.
"Tidak bisa diselesaikan dengan marah-marah, harus ada solusi, tak bisa dengan emosi. Pecat-pecat itu enggak benar. Tidak solutif," kata Irman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.