Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Para Penjaga Jakarta Bersih

Kompas.com - 15/11/2015, 15:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS - Semua pasti masih ingat soal kisruh pembuangan sampah DKI Jakarta ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, pekan lalu.

Akibat kisruh itu, dalam hitungan jam sampah warga Ibu Kota menumpuk di mana-mana.

Saat para pemimpin daerah dan anggota legislatif ribut, berseteru, juga berunding mencari solusi, pekerja pengurus kebersihan Jakarta di tingkat terbawah dipaksa hidup lebih lama dengan tumpukan sampah yang tak bisa dibuang ke Bantargebang.

Dalam kesehariannya, mereka jualah yang bekerja keras mengurus sampah, yang bagi sebagian warga Ibu Kota masih dianggap benda tak berguna dan sembarangan saja dibuang.

Ya.. Merekalah, sosok-sosok yang terjun bergelimang sampah dan bertugas membereskan limbah manusia Ibu Kota, yang pantas disebut ujung tombak penjaga kebersihan Ibu Kota.

Dibandingkan dengan risiko pekerjaan, mulai dari cedera sampai tertular penyakit akibat berkubang sampah tanpa peralatan memadai, pendapatan setara dengan upah minimum provinsi (UMP) jelas tak sepadan.

Namun, faktanya, mereka ini mewakili ratusan, bahkan ribuan, pekerja serupa yang terus bekerja tanpa lelah berupaya mewujudkan kebersihan Jakarta.

Mari mengenal mereka lebih dekat.

Ada Rusnandi (28) yang setiap hari menjemput sampah dari rumah-rumah warga di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, untuk dibuang ke tempat pembuangan sementara.

Hasan (28), pekerja lepas Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat, setiap hari mulai bekerja pukul 03.00 menyapu jalanan Jakarta. Hasan bertanggung jawab menjaga kebersihan di Jalan Menteng Raya dari lampu merah Cikini hingga Tugu Tani.

Yudi (45), pekerja lepas kebersihan yang ketika ditemui tengah berjibaku dengan tumpukan sampah yang memenuhi Kali Sentiong di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Abdullah (29), pekerja lepas yang setiap hari bertugas menjadi sopir truk sampah. Abdullah yang telah bekerja sejak 2009 ini meneruskan orangtuanya mengendarai truk sampah Hino Ranger tahun 1993 yang telah renta untuk menembus kemacetan Jakarta menuju Bantargebang.

Selain para pekerja, yang tidak kalah penting adalah sosok pemulung sampah.

Yanti (28), misalnya, setiap hari bersama puluhan pemulung lain mengurai sampah mencari botol bekas kemasan air mineral di tempat pembuangan sementara di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Berapa pun jumlah mereka tidak akan pernah benar-benar membuat Jakarta bersih total.

Diperlukan kesadaran semua warga untuk mengurangi dan dengan bijak memilah sampah serta tidak membuang sampah sembarangan demi mewujudkan Jakarta bersih. (PRIYOMBODO)

------------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Sabtu, 14 November 2015, dengan judul "Mengenal Para Penjaga Jakarta Bersih".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com