Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air: Kopilot Sampaikan Pramugari Masih "Single" dan Sedang Cari Jodoh

Kompas.com - 18/11/2015, 17:06 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ramainya isu tentang adanya kopilot Lion Air JT 990 yang menawarkan pramugari janda dan mengeluarkan suara mendesah dibantah oleh manajemen Lion Air.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengaku telah melakukan investigasi internal dan telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam pesawat yang terbang dari Surabaya menuju Denpasar, 14 November 2015 lalu.

"Kopilot itu mengucapkan selamat ulang tahun ke teman pramugarinya yang ikut terbang. Jadi, seperti memberi kejutan. Hal itu melanggar prosedur announcement dan etika," kata Edward saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/11/2015) sore.

Edward menceritakan, sang kopilot sengaja mengucapkan selamat ulang tahun melalui mikrofon hingga suaranya keluar dan terdengar di kabin pesawat.

Dalam ucapannya, kopilot hanya mengucapkan selamat ulang tahun dan memberi tahu bahwa pramugari tersebut masih single dan sedang mencari jodoh.

"Jadi, yang katanya menawarkan janda, itu tidak benar sama sekali. Pramugarinya saja single," tutur Edward. (Baca: Lion Air Bantah Isu Pilot Tawarkan Pramugari Janda dan Suara Desahan)

Terkait dengan adanya pernyataan yang menyebutkan bahwa terdengar suara mendesah sepanjang perjalanan juga dianggap aneh oleh Edward. Setelah dikonfirmasi kepada yang bersangkutan, kopilot membantah bahwa dia mendesah selama penerbangan menuju ke Denpasar.

Selain itu, kopilot juga tidak mungkin berbicara terus karena dia harus selalu berkomunikasi dengan petugas tower.

"Kalau dia masih ngomong di mikrofon, pesawatnya enggak mungkin terbang. Orang yang bilang kopilotnya mabuk, itu juga diragukan. Kalau mabuk, kaptennya tidak mungkin mau menerbangkan pesawat. Bisa jadi kopilot kalau bicara lewat mic terlalu dekat, jadi terdengar seperti mendesah," ujar Edward.

"Kami juga dibilang menutup-nutupi identitas kopilot. Padahal, setiap mau lepas landas, kan selalu disebutkan, siapa kaptennya, kopilot, dan awak lainnya," ucap dia. (Baca: Lion Air Akui Ada Hal yang Tidak Pantas dalam Penerbangan JT 990)

Sanksi skors

Atas tindakan kopilot tersebut, Lion Air memberi sanksi berupa hukuman tidak boleh terbang minimal dua pekan lamanya.

Edward enggan menyebut nama kopilot tersebut. Dia juga meminta agar nama kopilot itu tidak disebutkan atas dasar pertimbangan tertentu.

"Tidak usah disebutlah. Kasihan dia. Ini juga bukan pelanggaran berat yang membahayakan nyawa penumpang, masalah etika saja," sebut Edward.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com