Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Akui Ada Hal yang Tidak Pantas dalam Penerbangan JT 990

Kompas.com - 18/11/2015, 14:14 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Public Relation Manager Lion Air Andy Saladin menegaskan memang benar ada gangguan berupa pelanggaran prosedur dalam pesawat Lion Air JT 990 penerbangan Surabaya-Denpasar, 14 November 2015 lalu.

Sebelumnya, ada informasi yang sempat beredar melalui media sosial tentang pilot yang menawarkan pramugari janda sebagai kompensasi penundaan penerbangan selama tiga jam dan suara desahan di speaker kabin dalam penerbangan yang sama.

Informasi yang beredar di media sosial itu dibantah oleh Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut Kuncoro Adi. Namun, Andy kini menyatakan, ada pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh salah satu awak pesawat tersebut.

"Kami telah menerima informasi dari penumpang kami yang menggunakan JT 990 pada 14 November 2015 bahwa terdapat hal yang tidak pantas dilakukan oleh awak pesawat kami melalui pengeras suara yang berada di dalam pesawat," kata Andy melalui keterangannya, Rabu (18/11/2015).

Andy tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai sesuatu yang diucapkan awak pesawat melalui pengeras suara itu. Dia hanya menyebutkan, intinya, hal yang dilakukan itu di luar prosedur.

"Sejauh ini, suara desahan yang ramai diberitakan itu belum dapat dibuktikan," tutur Andy. (Baca: Lion Air Bantah Isu Pilot Tawarkan Pramugari Janda dan Suara Desahan)

Ketika Kompas.com kembali bertanya mengenai bentuk perbuatan yang dianggap di luar prosedur itu, Andy enggan menanggapinya. Dia hanya memastikan untuk segera melakukan investigasi internal terhadap semua awat pesawat yang bertugas saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com