Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Kementerian Pertanian Ditemukan Tewas dengan Mulut Berdarah

Kompas.com - 19/11/2015, 22:49 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang staf Kementerian Pertanian, M Soleh (46), ditemukan tewas di ruangannya, lantai 2, Ruang Staf Direktorat Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Kementan, Kamis (19/11/2015).

Soleh diduga tewas karena sakit.

Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu Inspektur Satu Triyogo mengatakan, awalnya Soleh ditemukan oleh rekan kerjanya, Suryati. Saat itu Suryati hendak ke ruang Staf Direktur Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.

"Saat tiba di pintu masuk melihat korban sudah tertelungkup di atas lantai. Kemudian saksi Suryati memanggil sambil minta tolong kepada petugas sekuriti bahwa Pak Soleh jatuh," kata Triyogo dalam keterangannya, Jakarta, Kamis.

Sekuriti, Daryono, dan saksi lainnya, Supriyatna, menuju ke lokasi Soleh. Petugas sekuriti lainnya, Wathurohman, menyusul dan menemukan Soleh masih dalam posisi tertelungkup di tempat kerjanya.

"Selanjutnya korban diangkat dari lantai oleh Daryono, Wathurohman, dan Supriyatna. Soleh dipindahkan ke atas sofa," kata Triyogo.

Daryono langsung memanggil petugas Puskesmas Pasar Minggu. Ia memberitahukan bahwa Soleh sudah meninggal dunia.

"Staf Kementerian Pertanian melaporkan ke Polsek Pasar Minggu," kata Triyogo.

Saat sampai di lokasi, polisi sudah menemukan Soleh di atas sofa. Soleh sudah dalam keadaan meninggal dunia. Mulut Soleh mengeluarkan darah. Di sekitar tempat kerja Soleh juga ditemukan bercak darah.

"Di tubuh korban tidak ditemukan luka ringan maupun berat akibat penganiayaan. Untuk sementara, korban meninggal dunia diduga karena sakit," kata Triyogo.

Korban dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan visum. Sementara itu, menurut keterangan keluarga, Soleh menderita sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com