Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Penumpang Juga Berperan pada Gangguan KRL

Kompas.com - 20/11/2015, 08:10 WIB
Ana Shofiana Syatiri

Penulis

YOKOHAMA, KOMPAS.com - "KRL tuh enggak pernah on time. Telat mulu." Kalimat ini seringkali diucapkan para pengguna KRL di Jabodetabek. Nyaris setiap hari.

Apalagi, pada saat jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Jika telat, para komuter akan resah dan membuka media sosial untuk mengecek apakah ada gangguan.

Hal ini disadari oleh pihak PT KCJ.

Menurut Direktur Operasional PT KCJ Subakir, banyak hal yang menyebabkan gangguan yang membuat jadwal kereta tak tepat waktu. Seperti kereta anjlok, persinyalan, dan gangguan pantograf.

Namun, menurut dia, ada hal yang tidak disadari oleh penumpang. Keterlambatan kereta juga disebabkan oleh perilaku penumpang sendiri.

Lho kok?

"Iya, penumpang tidak sadar saja. Memaksa masuk kereta yang sudah penuh itu juga bikin kereta tidak tepat waktu," kata Subakir saat berbincang dengan Kompas.com di Yokohama, Jepang, Rabu (18/11/2015) lalu.

Dia mengatakan, tidak pernah ada keinginan dari pihak PT KCJ sengaja membuat kereta terlambat datang.

Setiap keluar dari stasiun awal seperti di Stasiun Kota, Stasiun Depok dan Stasiun Bekasi, kereta selalu tepat waktu.

Namun, tiba di stasiun yang penuh calon penumpang di peron, kereta mulai terlambat.

Misal, kata dia, dari Depok kereta berangkat pukul 04.04 sesuai jadwal. Ketika tiba di stasiun berikutnya, yang seharusnya hanya menaikturunkan penumpang hanya semenit, bisa bermenit-menit karena penumpang masih berusaha masuk.

Saat pintu seharusnya sudah ditutup, penumpang masih terus memaksakan diri masuk, mendorong penumpang lain yang sudah berada di dalam kereta.

"Satu stasiun misal sudah terlambat lebih dari semenit, stasiun berikutnya juga pasti terkena dampaknya. Kereta datang telat. Terus begitu, sehingga sampai di tengah ya makin telat," kata Subakir.

Menurut dia, petugas tidak punya pilihan selain menunggu penumpang bisa masuk kereta. Petugas tidak berani menutup pintu jika masih ada yang tertahan di pintu masuk karena . khawatir ada penumpang yang terjepit.

Jika penumpang disiplin tidak memaksakan masuk, kata dia, gangguan keterlambatan bisa diminimalkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com