Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Dinas Perindustrian dan Energi Gila-gilaan Juga, Beli Lampu Rp 300 Miliar

Kompas.com - 22/11/2015, 12:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pemborosan anggaran juga terjadi di Dinas Perindustrian dan Energi DKI yang dia evaluasi tadi malam.

Salah satunya adalah anggaran pemasangan dan pembelian lampu yang mencapai ratusan miliar.

"Dinas Perindustrian dan Energi gila-gilaan juga ini saya pikir. Mereka satu dinas saja pasang lampu itu hampir Rp 300 miliar buat beli lampu," ujar Basuki ketika tiba di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu (22/11/2015).

Belum lagi anggaran pemasangan lampu di suku dinas yang mencapai Rp 40 miliar.

Pria yang dikenal dengan nama Ahok itu pun mengingatkan tagihan listrik Pemerintah Provinsi DKI yang mencapai Rp 600 miliar per tahun.

Ahok juga meminta agar lampu-lampu tersebut diganti dengan light emitting deode (LED) yang lebih hemat energi.

Atas dasar itu, Ahok akhirnya memotong anggaran pemasangan lampu tersebut.

"Kalau kita ganti LED semua lampu, paling bayar listrik itu di bawah Rp 200 miliar," ujar dia.

Selain itu, Ahok menyoroti pemasangan penerangan jalan umum (PJU) yang berantakan di beberapa wilayah.

Menurut Ahok, kontraktor yang memasang PJU sering kali tidak bertanggung jawab dan asal-asalan.

Ia menilai lebih baik jika pemasangan PJU dilakukan oleh Pekerja Prasarana dan Sarana Umum, atau dengan menggandeng perusahaan besar.

"Tunjuk saja satu perusahaan, misalnya sekelas Philips atau Nasional atau Panasonic yang sudah punya nama. Kita taruh di e-katalog, lalu kita beli. Jadi kalau rusak (lampunya), kita minta belinya langsung (karena sudah) kontrak lima tahun," ujar Ahok.

Dalam beberapa hari terakhir, Ahok menggelar rapat internal untuk menyisir anggaran SKPD dalam KUA-PPAS 2016. (Baca: DPRD Bakal Sahkan Prioritas Anggaran, Ahok Lembur Bareng Pejabat DKI)

Hari ini, giliran Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Kesehatan yang dievaluasi. Sebelumnya, Ahok mengevaluasi pengalokasian anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta serta Dinas Pendidikan DKI Jakarta. (Baca: Ahok: Gila, Ada Anggaran Honor "Programmer" Rp 57 Juta untuk Enam Hari)

Ahok pun memangkas anggaran yang dialokasikan dua dinas tersebut. (Baca: Ini Alasan Anggaran Dinas Pariwisata DKI Banyak Dipotong)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com