Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejutan Manis Siswa SMAN 112 pada Hari Guru Nasional

Kompas.com - 25/11/2015, 08:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan siswa berseragam putih abu-abu terlihat memadati pinggir Jalan Pesanggrahan, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (25/11/2015) pagi. 

Mereka terlihat membawa buket balon berwarna merah muda dan hijau. Ada pula siswa yang membawa berbagai barang-barang yang sudah dibungkus rapi seperti parsel. 

Ratusan siswa yang berasal dari SMA Negeri 112 itu sempat membuat arus lalu lintas sekitar menjadi padat merayap. 

Ternyata, aksi mereka adalah untuk memberi kejutan kepada guru-guru pada Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November.  

Fika Rachmasari, seorang siswa kelas XII Sos 2, mengatakan, kejutan ini memang dipersiapkan oleh satu angkatan siswa kelas XII. 

Kejutan ini merupakan inisiatif para siswa untuk mengapresiasi jasa guru-guru yang telah mengabdi. 

"Setiap tahun, kami memang kasih kejutan untuk guru. Patungannya dibagi tiap kelas dan tiap kelas kasih kejutan atau kado yang beda-beda untuk wali kelas," kata Fika.  

Kelas XII Sos 2 memberi hadiah dua perangkat alat shalat beserta mukena kepada wali kelas mereka yang juga guru matematika, Ibu Dewi. 

Selain perangkat alat shalat, mereka juga memberikan buket bunga. 

Sementara itu, Syalwa Febi mengatakan, patungan siswa sudah dilakukan sejak dua pekan lalu. Satu angkatan yang berjumlah 288 siswa itu bekerja sama merencanakan kejutan sejak lama. 

"Nanti pas pintu pagarnya dibuka, kami langsung kasih kejutan ke guru-guru. Sekarang kan guru-gurunya lagi pada upacara dan kami juga sudah kerja sama sama guru piket buat merahasiakan kejutan ini. Setelah lepas balon sama-sama satu angkatan, kami makan nasi kebuli bareng-bareng," kata Syalwa.  

Sementara itu, siswa lainnya, Muhammad Fauzi, berharap pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para guru honorer. 

Di SMA 112 sendiri, masih banyak guru yang berstatus sebagai guru honorer. Padahal, usia guru-guru itu sudah tua serta masa jabatan mereka juga sudah lama. 

"Semoga gaji guru honorer cepat turunnya, kasihan banget. Terus juga dana BOS (bantuan operasional sekolah) cepat turunnya. Kalau tidak salah, empat atau enam bulan guru honorer belum gajian," kata Fauzi.  

Sekitar pukul 08.00, pagar sekolah dibuka. Selama masuk ke dalam sekolah, mereka terus menyanyikan lagu "Hymne Guru". 

Kejutan mereka ini menarik perhatian warga serta para pengguna jalan sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com