Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPO Pondok Pinang Jarang Dilintasi Orang

Kompas.com - 26/11/2015, 16:08 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) depan Ruko III Plaza Pondok Indah, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, terlihat sepi.

Menurut warga sekitar, jembatan tersebut memang jarang dilewati orang. Bahkan penjual yang berdagang di sekitar itu pun tak menggunakan jembatan tersebut.

"Saya jarang lihat orang naik ngegunain jembatan disini," kata Dafa (34), penjual tanaman hias di sekitar JPO Pondok Pinang, Kamis (26/11/2015).

Jika ada pengguna pun, jumlahnya bisa dihitung jari.

Selain dia, Mamat (35) penjual es balok yang sering berada disekitar JPO pun mengaku bahwa jalur itu tidak terlalu aktif.

"Jembatannya enggak begitu aktif, jarang yang lewat jalan sini," ucap Mamat.

Bahkan, ada pula warga lain yang berjualan di trotoar dekat JPO, namun tidak pernah melintasi jalur tersebut.

"Bukan cuma jarang yang pakai jembatannya, saya sendiri juga enggak pernah jalan di situ," ucap Rustono (52) penjual tanaman hias.

Pantauan Kompas.com pada Kamis siang, sebagian tangga kondisinya ada yang cukup curam, dan permukaannya baru diratakan.

Dari jalan, JPO itu tidak bisa dilihat secara keseluruhan. Sebab, pepohonan tinggi di sekitar JPO dan beberapa papan reklame menutupi badan jembatan.

JPO Pondok Pinang ini menjadi jalur alternatif bagi pengguna jalan yang ingin menyeberang. Sebab, pada bagian bawah jembatan terdapat jalur tol yang mengarah ke Bogor dan Tangerang.

Sebelumnya, telah terjadi perkosaan dan perampokan terhadap karyawati (19) berinisial RM, ketika melintasi JPO Pondok Pinang pada Minggu (22/11/2015) lalu. Diduga, pelakunya adalah preman yang kerap berada di dekat JPO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com