Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Nilai PT Transjakarta Lamban dalam Peremajaan Bus

Kompas.com - 29/11/2015, 07:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai PT Transjakarta lamban dalam mendorong peremajaan angkutan umum di Jakarta.

Menurut Ahok, dirinya sudah pernah meminta agar PT Transjakarta membantu pengusaha-pengusaha angkutan umum yang ingin meremajakan angkutannnya. Caranya, membantu pengusaha mendapatkan pinjaman dari bank di mana PT Transjakarta menjadi pihak yang menjadi jaminan.

"Kalau Anda (pengusaha) mau, utang saja. Transjakarta utang pasti dikasih bank. Kalau saya sendiri ngutang ke bank dikasih enggak? Dikasih dong, kita pemerintah, bos," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (28/11/2015).

Ahok ingin setelah mendapatkan pinjaman dari bank dan membeli bus baru, pengusaha-pengusaha angkutan umum kemudian menandatangani kontrak pembayaran dengan sistem rupiah per kilometer dengan PT Transjakarta.

Dengan cara ini, pengusaha angkutan tidak perlu menghitung jumlah pemasukan dari penumpang. Menurut Ahok, pengusaha angkutan hanya diminta melayani masyarakat. Adapun pemasukan rupiah per kilometer digunakan untuk membayar cicilan pinjaman ke bank.

"Jadi enggak perlu ngitung-ngitung penumpang berapa. Perlu kajian enggak? Enggak perlu. Nanti setelah tiga tahun lunas, mereka kan bisa metik hasil," ujar dia.

Ahok yakin, cara tersebut akan berhasil. Apalagi, ia mengaku sudah mendapat dukungan dari Hino selaku produsen bus.

"Saya berapa kali ketemu Hino di sini. Kenapa saya terima mereka, karena saya minta mereka menambah kapasitas bus. Mereka bersedia bisa (produksi) 2.000 bus setahun. Berarti produsen aman," ucap dia.

Karena itu, Ahok kecewa sampai saat ini direksi PT Transjakarta tak kunjung menjalankan rencananya itu. Ia menilai bila rencana tersebut bisa dilaksanakan dari awal, akhir tahun ini seharusnya sudah ada sekitar 1.000-2.000 unit bus baru untuk menggantikan bus-bus yang sudah tidak laik jalan. Ia kemudian melayangkan ancaman kepada direksi PT Transjakarta, terutama kepada Direktur Utama Antonius Kosasih.

"Kalau enggak beres kita akan ganti. Saya sih agak kecewa dengan kerjanya Kosasih. Saya belum tahu nih, bakal bertobat enggak dia," pungkas mantan Bupati Belitung Timur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com