Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Masih Berat Hati Tutup Pelintasan Sebidang di Bawah "Flyover"

Kompas.com - 07/12/2015, 08:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, saat ini banyak jalan layang di pelintasan sebidang yang tidak memiliki ukuran ideal.

Akibatnya, jalan layang tidak dapat menampung volume kendaraan yang lewat di lokasi tersebut.

Salah satu yang ia contohkan adalah jalan layang yang ada di pelintasan sebidang di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Andri melontarkan pernyataan tersebut menanggapi usulan PT KAI yang meminta Pemprov DKI menutup pelintasan sebidang yang sudah dilengkapi jalan layang.

"Di Kalibata itu flyover-nya cuma dua lajur, kalau kita tutup yang di bawah, flyover-nya enggak akan sanggup menampung semua kendaraan yang dari bawah," kata dia kepada Kompas.com, Minggu (6/12/2015).

Andri mengatakan, tidak maksimalnya ukuran jalan layang membuat Pemerintah Provinsi DKI merasa sulit untuk menutup pelintasan sebidang yang ada di bawahnya.

Sebab, bila ditutup, kemacetan parah diprediksi akan terjadi di lokasi tersebut.

Oleh karena itu, untuk mencegah hal serupa, jalan layang maupun terowongan yang akan dibangun di pelintasan sebidang akan berukuran lebih lebar dari yang ada saat ini.

Andri yakin ukuran yang lebar akan membuat jalan layang dan terowongan sanggup menggantikan fungsi pelintasan sebidang yang ada di bawahnya.

"Karena kalau lebih lebar, daya tampungnya tentu akan lebih banyak. Otomatis pelintasan sebidangnya juga akan langsung ditutup," ujar dia.

Pelintasan sebidang di Jakarta sudah sering menjadi lokasi kecelakaan antara kereta dan kendaraan non-kereta.

Data Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mencatat saat ini ada 55 pelintasan sebidang yang ada di seluruh Jakarta.

Sebelum tabrakan antara KRL dan metromini di pelintasan sebidang di Tubagus Angke pada Minggu kemarin, sepekan sebelumnya juga terjadi tabrakan antara KRL dan transjakarta.

Usai kejadian itu, PT KAI langsung mengusulkan Pemprov DKI agar menutup pelintasan tersebut.

Caranya adalah dengan mempercepat pembangunan jalan layang dan terowongan, dan menutup pelintasan sebidang yang sudah dilengkapi jalan layang dan terowongan.

Khusus untuk pembangunan jalan layang dan terowongan, Pemprov DKI merencanakan akan melakukannnya secara bertahap.

Untuk tahun depan, pelintasan sebidang direncanakan akan dibangun di tiga lokasi, masing-masing di Jalan Panjang, Jakarta Barat; Bintaro, Jakarta Selatan; dan Cipinang Lontar, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com