Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Penumpang Metromini yang Tertabrak Kereta

Kompas.com - 07/12/2015, 09:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Slamet Muzaki (23) kehilangan Elimah (19), tunangannya, yang menjadi korban tewas dalam peristiwa tabrakan antara KRL dan metromini. Padahal, keduanya akan menikah.

Slamet menceritakan, dia bersama Elimah berniat ke Emporium Pluit dengan naik metromini.

Awalnya, dia tidak merasakan kejanggalan ataupun hal keanehan terhadap metromini tersebut.

"Saya mau ke Emporium Pluit sama Elimah. Saya enggak tahu kalau kejadiannya seperti ini," ujarnya sambil menangis di depan ruang IGD RS Atmajaya, Minggu (6/12/2015).

Kemarin pagi, Slamet dan Elimah duduk di bagian tengah sisi kiri metromini B 80 jurusan Kalideres-Jembatan Lima-Kota itu.

Menurut dia, sejak awal, sopir metromini melaju cukup kencang. Saat tiba di pintu pelintasan KA Tubagus Angke, suara sirine tanda KA lewat sudah berbunyi nyaring.

"Suara sirine saya dengar, kemudian saya lihat pintu palang pintu sudah tertutup. Ya Allah sopir bukannya berhenti malah dia mengambil celah palang pintu yang tidak tertutup semuanya," ucapnya terbata-bata.

Kejadiannya begitu cepat. Tiba-tiba, kata Slamet, terdengar suara dentuman kencang.

"Kita terseret... Eli teriak-teriak... Ya ampun," katanya.

Slamet mengatakan, suara seretan bodi metromini lantaran terdorong kereta sangat bising.

Percikan api sempat dilihatnya diiringi kaca-kaca di bagian penumpang pecah.

Lambat naun bodi metromini ringsek ke arah bangku penumpang.

"Elimah terbentur, lalu pingsan..." ujarnya.

Sementara itu, Parihin (34), paman Slamet, mengatakan, dia mengetahui keponakannya berada di rumah sakit lantaran dihubungi pihak satpam RS Atmajaya.

"Tadi saya dihubungi satpam RS. Dia bilang kalau keponakan saya dan pacarnya masuk rumah sakit."

Halaman:


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com