Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Sudah Buka Penyelidikan soal RS Sumber Waras

Kompas.com - 08/12/2015, 15:22 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi telah melakukan penyelidikan dugaan korupsi berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan terkait Rumah Sakit Sumber Waras.

Pimpinan sementara KPK Johan Budi mengatakan, penyelidikan telah dimulai sebelum BPK menyerahkan hasil audit itu kemarin, Senin (7/12/2015).

"Sebelum audit BPK yang kemarin diserahkan, sebenarnya KPK sudah mulai proses pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) atau penyelidikan," ujar Johan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Johan mengatakan, hasil audit BPK hanya sebagai pelengkap bahan penyelidikan itu. Setelah itu, kata Johan, KPK melakukan telaah dan dapat mengambil kesimpulan.

"Kan audit dari situlah disimpulkan apakah memenuhi tindak pidana," kata Johan.

Selama proses penyelidikan, KPK mengumpulkan bahan serta keterangan sejumlah pihak yang dibutuhkan. Ini termasuk dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Johan pun tidak dapat memastikan apakah kasus ini bisa naik ke tingkat penyidikan karena belum menemukan dua alat bukti yang kuat untuk meningkatkan statusnya.

"Sepanjang tidak kita temukan, ya tidak bisa naik penyidikan, kecuali sebaliknya. Kalau memang dari hasil penyelidikan ditemukan, ya bisa," kata Johan.

Johan tak ingin cepat menyimpulkan adanya tindak pidana dalam hasil audit BPK.

Di tingkat penyelidikan, kata Johan, masih banyak serangkaian kegiatan untuk menemukan terjadinya suatu tindak pidana.

"Jangan jadi diasumsikan bakal cepat naik ke penyidikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com