Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Pasar Lokbin Lorong 103 Koja

Kompas.com - 10/12/2015, 11:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar lokasi binaan (Lokbin) Suku Dinas Koperasi Usaha mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (Sudin KUMKMP) di Jalan Lorong 103 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Kamis (10/12/2015). Sebanyak 9 unit pemadam pun diterjunkan.

Pantauan Warta Kota, terlihat sejumlah pedagang panik saat kebakaran melanda pasar lokbin berlantai II tersebut.

Tak hanya panik, pedagang lainnya ada yang sibuk menyelamatkan barang dagangannya dan berteriak meminta tolong.

Pedagang lainnya terlihat berupaya memadamkan api di lokasi yang masih terpantau kenyalak.

Mereka berupaya memadamkan api alat seadanya yakni beberapa ember diisi dengan air lalu disiramnya. Petugas pemadam pun juga bersikeras melakukan pemadaman.

Kesembilan unit damkar juga tak henti-hentinya melakukan penyemprotan air ke gedung tersebut.

Kejadian ini juga berimbas kemacetan arus lalu lintas (Lalin). Sebab, banyak warga mengerumuni dan menyaksikan pihak pemadam yang tengah melakukan pemadaman di lokasi kejadian.

Tak ada korban jiwa, namun akibat insiden ini kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut Kepala Suku Dinas (Kasudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Satriadi Gunawan, kebakaran terjadi lantaran dugaan adanya korsleting listrik.

"Kejadian berkisar pukul 08.00 WIB dan padam berkisar pukul 09.20 WIB. Dugaan sementara insiden ini terjadi akibat adanya korsleting litrik, sehingga yang terbakar bagian tengah gedung yakni Lantai II dan III. Sementara itu kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta," terangnya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com