Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulkan Kenaikan Uang Dinas, Ketua DPRD Mengaku Ingin Kerja Sehat

Kompas.com - 15/12/2015, 15:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan bahwa Dewan tidak bermaksud mencari keuntungan dari APBD DKI Jakarta dengan mengusulkan kenaikan biaya perjalanan dinas.

"Ini kan kami anggarkan untuk dievaluasi Kemendagri, mudah-mudahan bisa disetujui. Kami kan mau juga kerja sehat, makanya ikuti aturan diajukan dulu ke Kemendagri. Zaman sudah berubah, bukan eranya lagi main-main anggaran," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Selasa (15/12/2015).

Menurut dia, uang harian perjalanan dinas sebesar Rp 470.000 tidak realistis. Biasanya, anggota Dewan menggunakan taksi ketika menuju bandara atau pulang ke rumah. (Baca: Taufik: Kalau Uang Makan Masuk ke Rp 470.000, Kami Enggak Bisa Makan Lobster )

Ongkos taksi tersebut sudah mencapai Rp 300.000. Prasetio mengatakan, selama melakukan kunjungan kerja, anggota Dewan juga harus mengeluarkan biaya untuk transportasi lokal.

Atas dasar itu, Prasetio menilai bahwa uang perjalanan dinas Rp 470.000 per hari tidak akan cukup.

"Ini bukan mengada-ada, kami realistis, enggak asal ngomong," ujar Prasetio.

Ia pun berharap masyarakat tidak berpikiran negatif tentang kegiatan kunjungan kerja Dewan. Prasetio mengatakan, DPRD DKI telah menganggarkan biaya untuk mengikutsertakan wartawan pada setiap kunjungan kerja mereka mulai tahun depan.

Hal ini dilakukan agar masyarakat memperoleh informasi yang benar soal kerja Dewan selama melakukan perjalanan dinas. "Biar tahu kerjaan Dewan kalau kunker apa," ujar Prasetio.

Adapun kenaikan biaya perjalanan dinas anggota DPRD DKI diusulkan dalam rapat Badan Anggaran DPRD bersama Sekretaris Dewan (Sekwan). (Baca: Ini Alasan Ahok Akhirnya Sepakati Kenaikan Tunjangan Anggota DPRD )

DPRD DKI Jakarta mengusulkan anggaran perjalanan dinas naik menjadi Rp 2 juta per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com