Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Orangtua Siswa soal Larangan Mencairkan Dana KJP

Kompas.com - 18/12/2015, 16:38 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) sudah beralih dari sistem tunai ke non-tunai.

Perubahan kebijakan ini tidak berjalan mulus karena memunculkan pro dan kontra di masyarakat. Polemik juga muncul seperti kasus pencairan dana KJP terselubung.

Tanggapan warga masyarakat beragam. Ada yang merasa jika dana KJP dapat dicairkan, lebih membantu dan memudahkan bagi biaya pendidikan anak.

Namun, ada yang setuju dana KJP sebaiknya tidak dapat dicairkan karena berpotensi disalahgunakan.

Iis (33), warga Rusun Jatinegara Barat pemegang KJP mengaku terbantu saat KJP masih dapat dicairkan seperti dulu.

Sebab, proses mencairkan dana untuk membayar biaya salah satu anaknya yang duduk di bangku SMP kelas II sebuah sekolah swasta di Jatinegara lebih mudah dibandingkan saat ini.

"Kalau sekarang mesti buat surat kuasa buat bayar uang sekolah anak, plus materai. Anak saya kan sekolah swasta. Jadi nanti sekolah yang debet."

"Tapi kemarin saya sudah ngasih surat kuasa malah enggak bisa didebet, akhirnya pakai duit sendiri dulu buat bayar uang sekolah anak," kata Iis, kepada Kompas.com di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2015).

Iis mengakui, memang bila dana KJP dapat dicairkan, potensi untuk disalahgunakan lebih besar. "Serba salah juga, soalnya banyak yang bilang disalahgunain," ujar Iis.

Contohnya, di saat informasi dana KJP dari pemerintah turun ke rekening, Iis mengaku suka ada tawaran dan ajakan dari teman-temannya untuk ikut mencairkan dana.

"Dari kuping ke kuping suka dengar katanya uang KJP udah turun, ayo cairin aja," ujar Iis.

Namun, ibu yang mendapat dua KJP bagi dua anaknya itu mengaku tak berani mengikuti karena khawatir tersandung kasus bila mencairkan dana KJP.

"Saya mah takut, soalnya saya tahu udah enggak boleh dicairin," ujar Iis.

Senada dengan Iis, Slamet (47), warga Bidaracina ini mengatakan, lebih setuju bila dana KJP dapat dicairkan seperti dulu.

Dengan begitu ia merasa lebih mudah belanja kebutuhan sekolah untuk anaknya yang masih duduk di bangku kelas III SD itu.

"Ya, alasannya kalau tunai kan duitnya langsung cair, bisa langsung digunakan untuk kebutuhan yang diperlukan anak," ujar Slamet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com