Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal KRL Tanjung Priok-Jakarta Kota

Kompas.com - 21/12/2015, 15:53 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) kembali membuka rute Tanjung Priok-Jakarta per hari ini, Senin (21/12/2015).

Penumpang yang mau menjajal KRL tersebut bisa naik dari Stasiun Jakarta Kota atau Stasiun Tanjung Priok, dengan tiga perjalanan di masing-masing stasiun setiap harinya.

Kompas.com berkesempatan untuk mencoba naik KRL dari Stasiun Tanjung Priok. Begitu memasuki gedung stasiun, penumpang akan melihat kondisi bangunan khas zaman Belanda yang cukup terawat, namun masih banyak tukang bangunan hilir mudik mengerjakan beberapa bagian gedung.

Di sisi kiri dan kanan gedung, dekat dari pintu masuk, terdapat sepuluh loket, lima di kiri dan lima di kanan gedung. Loket tersebut belum seluruhnya dijaga oleh petugas, hanya terlihat dua orang petugas di loket sebelah kanan gedung.

Penumpang pun belum terlalu banyak sehingga tidak ada antrean di loket. Layaknya di stasiun lain yang melayani perjalanan commuter line, penumpang harus melewati gerbang e-ticketing dengan tiket yang bisa dibeli di loket.

Saat masuk ke peron, penumpang bisa melihat keindahan arsitektur bangunan Stasiun Tanjung Priok yang tak kalah indah dengan stasiun kereta api tua di luar negeri. Meski ada banyak ruangan di sana, sampai tadi, sama sekali belum diisi oleh apapun.

Jadi, penumpang belum bisa menemukan tenant atau gerai makanan, toko kelontong, maupun gerai lain yang biasa ditemui di stasiun-stasiun pada umumnya. Mesin ATM juga belum terlihat di sana.

Peron yang cukup luas membuat penumpang bisa leluasa menunggu kereta datang. Speaker pemberi pengumuman juga telah dipasang.

Kompas.com/Alsadad Rudi Direktur Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiyatmoko didampingi sejumlah stafnya saat menjajal kereta rel listrik (KRL) commuter line yang melayani relasi Stasiun Jakarta Kota-Tanjung Priok yang resmi dioperasikan, Senin (21/12/2015)

Kompas.com naik KRL pertama yang tiba di Stasiun Jakarta Kota yang berangkat dari Stasiun Tanjung Priok, sekitar pukul 12.30 WIB. Saat naik KRL, penumpang akan disuguhi dengan pemandangan rumah semi permanen dan permukiman kumuh yang terhampar di sepanjang rel ke arah Jakarta Kota.

Di kiri dan kanan rel, masih banyak juga warga yang beraktivitas, seperti berjualan, membuka bengkel, dan sebagainya. Bahkan, cukup banyak pelintasan sebidang yang tidak ada palang pintunya dan harus dijaga oleh orang setiap kali ada KRL lewat.

Jarak yang tidak terlalu jauh membuat perjalanan dari Tanjung Priok ke Jakarta Kota hanya terpaut 20 menit. (Baca: KRL Kota-Priok Diuji Coba Sebelum Dioperasikan Senin)

Bagi penumpang yang ingin menuju ke Jatinegara atau Duri, dapat transit di Stasiun Kampung Bandan. Sedangkan jika ingin ke Bekasi, Depok, Bogor, atau Parung Panjang, dapat transit di Stasiun Jakarta Kota.

Pantauan Kompas.com, hingga siang ini, sudah cukup banyak penumpang yang mencoba KRL ke Tanjung Priok. Salah satunya adalah Fajar (16), pelajar SMA yang sengaja ingin mencoba KRL di jalur yang menurutnya baru kali ini dilewati.

"Saya dengar ada jalur baru, jadi coba saja, iseng-iseng, kan belum pernah," kata Fajar. (Baca: Pemerintah Janji Tetap Operasikan KRL Kota-Tanjung Priok meskipun Sepi Penumpang)

Saat tiba di Stasiun Tanjung Priok, penumpang yang kebanyakan anak muda mengambil kesempatan berfoto tepat di depan KRL maupun di peron dengan mengambil latar belakang suasana Stasiun Tanjung Priok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com