"Enggak masalah (enggak jadi bangun kampung atlet). Kita enggak merasa dirugikan, enggak penting juga dapat hibah," ujar Taufik ketika dihubungi, Rabu (30/12/2015).
Jika membangun kampung atlet, Pemerintah Provinsi DKI bisa memperoleh tambahan aset berupa rusun setelah Asian Games berakhir.
Namun, kesempatan untuk memperoleh rusun itu pupus karena kampung atlet tidak jadi dibangun oleh Pemprov DKI.
Terkait hal ini, Taufik mengatakan bahwa hal itu tidak perlu terlalu dipersoalkan. Sebab, Pemprov DKI sudah menyiapkan banyak anggaran untuk pembangunan rusun pada tahun depan.
"Kalau untungnya cuma buat rusun, DKI Jakarta tanahnya banyak buat dibangun rusun. Enggak usah terlalu dipikirin yang kayak begitu," ujar dia.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga tak mempermasalahkan batalnya pembangunan kampung atlet oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Pembangunan kampung atlet akan diserahkan kepada Kementerian PU dan Pera. Nantinya, dia melanjutkan, Pemprov DKI akan fokus membangun light rail transit (LRT) serta revitalisasi velodrom untuk Asian Games 2018.
"Sekarang fokusnya cuma dua, (revitalisasi) velodrom sama (pembangunan) LRT," kata Basuki di Balai Kota, Senin (28/12/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.