Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Pengunjung Membeludak, Halte Bus Gratis di Ancol Jadi Tempat Parkir Sepeda Motor

Kompas.com - 31/12/2015, 20:57 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mendekati malam pergantian tahun, kondisi Taman Impian Jaya Ancol semakin ramai.

Saking ramainya, hampir sepanjang jalan menuju panggung utama di Pantai Carnaval dipenuhi kendaraan bermotor dan pengunjung yang berjalan.

Moda transportasi gratis yang disediakan Ancol, yakni Bus Wara-Wiri, tidak bisa berjalan dengan lancar.

Bus berukuran sedang hingga besar yang dioperasikan ini terhambat karena setengah dari jalan, yang memiliki lebar sekitar lima meter, digunakan sebagai area parkir sepeda motor.

Pengunjung yang akan menuju ke Pantai Carnaval pun harus berjalan di jalur yang seharusnya untuk Bus Wara-Wiri.

Kompas.com sempat mencoba naik Bus Wara-Wiri yang terhalang oleh ramainya penumpang. Bus hanya bisa bergerak dengan kecepatan 2-5 kilometer per jam.

Akibat terlalu banyak pejalan kaki, beberapa penumpang bus memilih turun sebelum Ancol Beach City dan berjalan kaki menuju Pantai Carnaval yang sudah diramaikan oleh penampilan sejumlah artis Indonesia.

Setibanya di dekat Pantai Carnaval, barulah diketahui penyebab bus, yang seharusnya berhenti tepat di samping Pantai Carnaval, harus berputar jauh sebelum tiba di sana.

Ternyata, tidak hanya setengah badan jalan yang digunakan sebagai area parkir sepeda motor. Salah satu halte Bus Wara-Wiri juga sudah dipenuhi kendaraan roda dua tersebut.

Saat dikonfirmasi, Corporate Communication Manager PT Pembangunan Jaya Ancol Rika Lestari menjelaskan, pihaknya memang menggunakan setengah badan jalan sebagai tempat parkir sepeda motor yang sebelumnya disebut dengan istilah kantong parkir.

Namun, Rika enggan berkomentar lebih lanjut mengenai halte Bus Wara-Wiri yang berubah fungsi tersebut.

"Aduh, kenapa begitu ya, pasti karena sudah terlalu padat itu. Jelek sekali (kondisinya)," kata Rika kepada Kompas.com.

Menurut Rika, pihaknya telah menyiagakan sejumlah personel internal Ancol yang dibantu pihak kepolisian untuk membantu aruspejalan kaki dan kendaraan yang masuk ke Ancol.

Hingga pukul 20.30 WIB, pengunjung semakin memadati kawasan Ancol.

Menurut pantauan Kompas.com, polisi dan petugas yang berjaga terlihat di beberapa titik, mengatur laju Bus Wara-Wiri di jalan yang sudah dipenuhi oleh pejalan kaki.

Namun, jumlah petugas yang terbatas membuat pengunjung yang berjalan kaki, dan yang baru sampai dengan kendaraan mereka, cukup lama menghalangi laju bus. Hal ini mengakibatkan kemacetan dengan antrean yang cukup panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com