BUMD di bidang pangan itu diminta berperan lebih dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. (Baca juga: Ahok Rombak Komisaris dan Direksi PT Food Station Tjipinang Jaya)
"Kami sudah usahakan PT Food Station Tjipinang Jaya intervensi pasar. Karena kami punya stok sampai 250 ribu ton beras," kata Basuki di Balai Kota, Senin (4/1/2016).
Basuki mengakui bahwa PT Food Station Tjipinang Jaya sejauh ini baru dapat memasok beras. BUMD itu belum menjadi pemasok bahan pokok lain seperti jagung dan minyak goreng.
Ia juga mengakui bahwa keterbatasan jenis pangan yang dipasok PT Food Station Tjipinang Jaya ini karena terlambatnya penyertaan modal pemerintah (PMP) Pemprov DKI kepada BUMD tersebut. (Baca juga: Jaga Stok Beras di Jakarta, Ahok Ingin Suntik Rp 1,5 Triliun ke PT Food Station Tjipinang Jaya )
"Nanti di APBD Perubahan, kami akan berikan (PMP) supaya kami bisa jaga harga pasar. Kami sudah kerjasama (pasokan) daging ke PD Dharmajaya dan PD Pasar Jaya akan gabung," kata Basuki.
Memasuki awal 2016, harga sejumlah bahan pangan di DKI Jakarta terus melonjak. Berdasarkan situs resmi Pemprov DKI Jakarta, bahan-bahan pokok seperti beras, minyak goreng, cabe, daging sapi, daging ayam, hingga bawang merah mengalami kenaikan.
Adapun beras pera harganya naik Rp 840 menjadi Rp12.940 per kg; minyak goreng naik Rp 300 menjadi Rp 11.300 per kg; cabe merah keriting naik Rp 1.400 menjadi Rp 51.400 per kg; cabe merah besar naik Rp 1.500 menjadi Rp 49.000 per kg.
Kemudian cabe rawit merah naik Rp 500 menjadi Rp 48.000 per kg; cabe merah hijau naik Rp 2.000 menjadi Rp 42.000 per kg; bawang merah naik Rp 1.100 menjadi Rp 38.600 per kg; daging sapi naik Rp 5.000 menjadi Rp 120.000 per kg; ayam boiler naik Rp 2.500 menjadi Rp 36.000 per kg; telur ayam ras naik Rp 700 menjadi Rp 24.200 per kg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.