Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Dinas Tata Air Menjadi SKPD dengan Serapan Anggaran Terendah

Kompas.com - 05/01/2016, 11:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan membenarkan bahwa dinasnya menjadi SKPD dengan serapan anggaran terendah pada APBD DKI 2015.

Menurut Teguh, sebagian besar lelang kegiatan di instansinya tidak dilaksanakan pada tahun lalu.

Saat dia dilantik pada 3 Desember 2015, penyerapan anggaran di Dinas Tata Air baru mencapai 7,54 persen.

"Saya juga bertanya-bertanya, kenapa sampai akhir Desember cuma 7,54 persen? Sepertinya memang banyak kegiatan lelang yang tidak dilaksanakan. Yang 7,54 persen itu jadinya cuma belanja rutin aja, misal untuk bayar TALI (telepon, air, listrik, internet)," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (5/1/2016).

Teguh tercatat menjadi orang ketiga yang menjabat sebagai Kepala Dinas Tata Air selama tahun 2015.

Sebelumnya, ada Agus Priyono yang menjabat dari Januari-Juli. Ia kemudian dicopot dan digantikan Tri Djoko Margianto. Namun, Tri kemudian mengundurkan diri pada awal Desember 2015.

Teguh mengaku tidak tahu secara pasti apa yang menyebabkan lelang kegiatan di instansinya itu tidak dilaksanakan. Ia hanya mengatakan, saat dilantik, ia hanya memiliki sisa waktu yang sedikit untuk memaksimalkan anggaran di instansinya itu.

Dia mengaku sudah berusaha memaksimalkan penyerapan anggaran, misalnya dengan mempercepat lelang pembangunan dinding turap beton atau sheetpile di sejumlah kali.

"Batas lelang hanya sampai 15 Desember. Dengan waktu yang terbatas itu saya rasa 56 persen sudah wajar. Saya juga sudah menyampaikan hal ini ke Pak Gubernur," kata dia.

Dinas Tata Air diketahui menjadi instansi yang penyerapan anggarannya paling rendah pada 2015. Tingkat penyerapan anggarannya diketahui hanya mencapai 56 persen.

Adapun anggaran yang disediakan mencapai Rp 3,2 triliun. SKPD dengan penyerapan terendah kedua selanjutnya adalah Dinas Pertamanan dan Pemakaman, disusul Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan.

Sementara itu, Dinas Penataan Kota menjadi SKPD dengan penyerapan paling tinggi, yakni mencapai 91 persen. SKPD dengan penyerapan tertinggi kedua adalah Dinas Kependudukan, disusul Dinas Sosial di tempat ketiga.

Secara keseluruhan, penyerapan anggaran Pemprov DKI untuk tahun 2015 mencapai sekitar 68 persen. Jumlah tersebut lebih baik dibanding tahun 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com