Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertimbangan Ahok Gratiskan Penghuni Rusun dan Warga Kepulauan Seribu Naik Transjakarta

Kompas.com - 05/01/2016, 12:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menggratiskan tarif transjakarta bagi warga Kepulauan Seribu dan penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Ada beberapa alasan yang menyebabkan Basuki menjalankan kebijakan itu. 

"Orang rusun itu biayanya tinggi. Mereka (keluar uang) mahal kalau harus naik ojek," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (5/1/2016). 

Meski demikian, lanjut Basuki, Bank DKI belum merampungkan kartu khusus yang dipergunakan bagi penghuni rusunawa.

Untuk sementara, kata Basuki, penghuni rusun bisa menunjukkan KTP serta kartu penghuni mereka jika ingin naik bus transjakarta.

"Ini juga untuk menarik agar warga mau masuk (direlokasi) ke rusun," kata Basuki.

Tak hanya penghuni rusun, Basuki juga menggratiskan tarif transjakarta bagi warga Kepulauan Seribu.

Menurut Basuki, banyak warga yang panen serta memiliki produksi di Kepulauan Seribu. Namun, mereka kesulitan biaya transportasi untuk menjual hasil panen mereka ke daratan.

Harga-harga komoditas di Kepulauan Seribu, kata Basuki, lebih mahal dibanding di daratan Jakarta.

"Makanya, saya gratiskan kamu naik kapal dan naik bus di Jakarta. Kamu bisa jual hasil produksi kamu, termasuk ikan, sehingga (tingkat) ekonomi kamu naik, bisa tanam nanas, pisang, sayur kelor, dan budidaya ikan macam-macam," kata Basuki.

Saat ini, rencana tersebut akan memasuki tahap finalisasi oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi dan Dinas Perumahan DKI.

Evaluasi yang dilakukan berkaitan dengan rute transjakarta yang akan memberikan pelayanan gratis.

Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih menargetkan, pada minggu kedua Januari, bus-bus gratis itu sudah bisa dioperasikan.

Kemungkinan rute yang akan dilalui bus transjakarta ini melewati Pelabuhan Kali Adem. Dari Pelabuhan Kali Adem, bus akan melintasi sembilan rusunawa milik Pemerintah Provinsi DKI dan satu Rusunawa Tsu Chi.

Semua rute tersebut nantinya akan berakhir di Monumen Nasional dan pusat perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com