Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bukit Duri Gugat Penggusuran

Kompas.com - 06/01/2016, 16:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah warga Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, yang terkena proyek normalisasi Sungai Ciliwung mendaftarkan gugatan penggusuran dan relokasi warga di tempat tinggal mereka ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, Selasa (5/1/2016).

Warga mengajukan surat perintah bongkar (SPB) yang dikeluarkan Camat Tebet pada 4 Januari sebagai obyek gugatan.

Dalam relokasi warga Bukit Duri ini setidaknya ada 97 keluarga yang direlokasi ke rumah susun sederhana sewa.

Mereka bermukim di area bantaran, tepat di kelokan Sungai Ciliwung yang saat ini akan dinormalisasi.

Pengajuan gugatan itu disampaikan warga ke PTUN dengan didampingi tim pengacara Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Dalam gugatan tersebut, warga memperkarakan SPB yang dikeluarkan Camat Tebet dinilai tak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 dan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang pembebasan lahan.

Dedin Hartono (44), salah satu penggugat, menyampaikan, warga menggugat karena SPB yang dikeluarkan Camat Tebet itu melanggar kesepakatan.

Saat sosialisasi relokasi warga yang pertama pada 3 Desember lalu, Camat Tebet berjanji akan mengadakan sosialisasi kedua.

Namun, bukannya diadakan sosialisasi kedua, pada 18 Desember warga malah memperoleh surat peringatan pertama tentang relokasi warga ke rumah susun sederhana sewa. Berselang 10 hari, datang surat peringatan kedua pada 28 Desember. Pada 4 Januari lalu langsung turun SPB.

Menurut Oky Wiratama, pengacara dari LBH Jakarta yang mendampingi warga Bukit Duri, jumlah warga yang mengajukan gugatan ada tujuh keluarga.

Semuanya masih bertahan di Bukit Duri karena enggan direlokasi. "Adapun warga yang lain mengikuti kehendak pemerintah, pindah ke rusunawa, karena terdesak dan tak memiliki pilihan apa pun," ucapnya.

Menurut Oky, sesuai UU No 2/2012, setiap pembebasan lahan harus dilalui dengan musyawarah yang baik. Namun, hal itu tak terjadi pada warga Bukit Duri.

Kepala Bidang Pelaksanaan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Bastari mengatakan, normalisasi Sungai Ciliwung di wilayah Bukit Duri, menurut rencana, dilaksanakan Senin lalu. "Karena masih ada warga yang bertahan tinggal di sana, terpaksa molor," katanya.

Menurut Bastari, normalisasi Ciliwung di wilayah Bukit Duri akan dilakukan sepanjang 1,95 kilometer. Tahap pertama, normalisasi dilakukan sepanjang 255 meter. (DNA/MDN)

------------



Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Rabu, 6 Januari 2016, dengan judul "Warga Bukit Duri Gugat Penggusuran".


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com