Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bawa Paspor, 3 Dokter Asing Klinik Medika Plaza International Diamankan

Kompas.com - 09/01/2016, 18:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Kantor Imigrasi Jakarta Selatan mengamankan empat warga negara asing, tiga di antaranya merupakan dokter dari Medika Plaza Internasional Clinic.

Mereka diamankan karena tidak bisa menunjukkan paspor saat penggerebekan yang dilakukan aparat imigrasi dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta di lokasi praktek Medika Plaza Internasional Clinic di Hotel Kartika Chandra, Sabtu (9/1/2016).

[Baca: Diduga Tak Berizin, Klinik di Hotel Kartika Chandra Digerebek]

Kepala Seksi Pengawasan Keimigrasian Kantor Imigrasi Jaksel Dadang Munandar mengatakan, keempat dokter itu diduga telah menyalahgunakan izin tinggal.

Menurut Dadang, keempatnya diamankan untuk memudahkan pemeriksaan.

"Kami membawa mereka karena mereka tidak dapat menunjukan identitasnya (paspor). Mereka akan kita amankan untuk kemudian kita periksa di Kantor Imigrasi," kata Dadang.

Dadang mengaku belum bisa memastikan tindakan yang akan dilakukan terhadap keempat WNA itu.

Yang pasti, bila nantinya terbukti sebagai orang asing dan menyalahi izin, Danang memastikan keempatnya akan dideportasi.

"Kita akan melakukan pemeriksaan, hasilnya seperti apa belum tahu. Tapi akan kita umumkan dalam waktu dekat. Kita belum bisa membuktikan (kewarganegaraannya) karena mereka tidak bisa menunjukan paspornya," ujar Danang.

Salah satu dokter yang diamankan aparat imigrasi adalah Wong Chung Chek.

Berdasarkan kartu nama yang dimilikinya, Wong diketahui merupakan ahli ortopedi dan bedah tulang dari Kuching Specialist Hospital, Kuching, Sarawak, Malaysia.

Menurut Wong, ia sudah rutin berada di Indonesia sejak Mei 2015. Ia mengaku mulai sering di Indonesia atas rekomendasi pemilik Medika Plaza.

Selama berada di Medika Plaza, Wong mengaku tidak menerima uang sepeserpun. Sebab, ia menyebut dirinya hanya sebagai penasehat medis.

"Kita tidak terima uang, semua gratis," ujar Wong.

Wong menuturkan, bila ada pasien yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, maka ia akan menyarankan agar pasien tersebut dirujuk ke Kuching Specialist Hospital.

"Jadi kalau ada rujukan, baru kami datang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com