Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Kini Sebut PMP Enam BUMD DKI Tak Dihapus Kemendagri

Kompas.com - 11/01/2016, 18:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut tidak ada permasalahan mengenai penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada enam Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI pada anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2016.

Basuki sebelumnya marah-marah dan naik pitam begitu mengetahui Kemendagri mengoreksi pemberian PMP kepada enam BUMD DKI. 

"Enggak ada masalah, enggak (batal pemberian PMP). PMP masih sama," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (11/1/2016). 

Basuki menegaskan Pemprov DKI segera menjawab koreksi Kemendagri. Kata Basuki, PMP tetap dilaksanakan dengan berbagai catatan. (Baca: Ahok Kesal Kemendagri Coret Penyertaan Modal untuk Enam BUMD)

"Jadi ada penjelasan bersayap. BUMD boleh (diberi PMP), (Kemendagri) cuma minta penjelasan dari kami saja," kata Basuki.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menegaskan Pemprov DKI akan mempertahankan PMP enam BUMD yang dievaluasi Kemendagri. Sebab, dua syarat yang menjadi evaluasi BUMD sudah dilengkapi.

"PMP itu evaluasinya tidak boleh diberikan, apabila tidak ada kajian analisis independen bisnis dan induk perda. Itu kan sudah ada semua. Nanti akan dijelaskan kepada Kemendagri," kata Saefullah. 

Basuki sebelumnya merasa geram terhadap Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Reydonnyzar Moenek yang mencoret rancangan PMP di dalam APBD DKI 2016. 

Padahal, lanjut dia, PMP itu berfungsi untuk merealisasikan berbagai program unggulan BUMD-BUMD DKI. Ada pun enam BUMD yang dilarang diberikan PMP oleh Kemendagri adalah Bank DKI, PD Dharma Jaya, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), PD Pasar Jaya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), dan PD PAL Jaya.

Kemendagri hanya menyepakati pemberian PMP kepada PT MRT Jakarta. (Baca: Ahok Nilai Kemendagri Harusnya Tidak Coret APBD untuk Kepentingan Rakyat)

"PMP enggak boleh terus dan selalu mengatakan PMP enggak sesuai hitungan yang diberikan. Ini sudah sekarat lho (keuangan BUMD). Kenapa lo (Kemendagri) enggak sekalian usulin saja buat tutup BUMD semua," kata Basuki saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com