Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Suaminya yang WN Kanada, Dewi Datangi RS Polri

Kompas.com - 15/01/2016, 02:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh jenazah terkait ledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat telah dibawa ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (14/1).

Keluarga maupun kerabat pun mendatangi RS Polri untuk mengetahui keberadaan orang yang dicintainya tersebut.

Salah satunya seorang perempuan yang diketahui bernama Dewi. Ia terlihat panik dan sesekali meneteskan air mata.

Kepada petugas, dia mengaku kehilangan suaminya yang merupakan warga negara Kanada saat musibah itu terjadi.

"Suami saya warga negara Kanada, tetapi aslinya Aljazair," ucapnya kepada petugas RS Polri.

Mendapati keterangan itu, Dewi pun digiring ke pos antemortem yang juga masih berada di RS Polri. Namun petugas DVI (Disaster Victim Identification) yang berada di Pos Ante Mortem tidak bisa begitu saja mempercayai pengakuan Dewi.

"Pengakuan itu harus diperkuat dengan tes DNA yang bisa diambil dari pakaian kotor korban, dan sikat gigi korban. Kami juga akan memeriksa kelengkapan dokumen identitas korban," jelas Nugroho, petugas DVI.

Ia beralasan pihaknya harus berhati-hati karena dampak meninggalnya seseorang memiliki kaitan yang erat dengan masalah hukum, seperti misalnya anggota keluarga yang berhak menerima jaminan asuransi.

Sementara itu rekan Dewi yang ikut mendampingi ke rumah sakit, suami Dewi diketahui bernama Amer Ouali Tahar (70) setelah melihat fotokopi identitasnya. Pada saat kejadian, Amer sedang berada di dalam gerai Starbucks di kawasan Sarinah.

"Pada saat itu, beliau sedang menunggu rekan bisnisnya di sana. Dia menjalankan usaha penjualan alat bantu dengar," kata pria yang enggan disebutkan namanya itu. (Junianto Hamonangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com