Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan adanya bom susulan. (Baca: Senjata dan Dana Aksi Teror di Kawasan Sarinah Berasal dari Luar Negeri)
Sampai hari ini, anggota TNI, Polri, dan petugas keamanan bandara dikerahkan untuk mengamankan seluruh wilayah bandara.
Petugas keamanan tersebut disebar hingga ke lingkaran paling luar bandara yang bersinggungan dengan pemukiman warga.
"Semua personel TNI dan Polri nantinya akan membawa senjata laras panjang, lengkap," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, Jumat (15/1/2016) malam.
Untuk wilayah dalam Bandara Soekarno-Hatta, personel Brimob dan Gegana disiagakan. Mereka terlihat berpatroli dan mengecek kendaraan yang masuk ke bandara secara acak.
Selain itu, Unit Satwa K-9 diturunkan untuk mengamankan bandara dengan melibatkan anjing yang punya kemampuan mengendus bahan peledak dan narkoba. (Baca: Luhut: Pelaku Rakit Bom di Jakarta)
"Ada personel Brimob dengan kemampuan Gegana dan K-9 standar internasional. Kapolda memang sudah memerintahkan seluruh jajaran siaga, dalam arti, dua per tiga kekuatan pada setiap satuan itu ada di komando," tutur Wakapolres Kota Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Besar Ady Soeseno, secara terpisah.
Adapun personel polisi ditempatkan di tiap-tiap terminal, yakni Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, Terminal Kargo, dan Kawasan Golf Soewarna.
Bersama dengan polisi, personel TNI ditempatkan di setiap bagian bandara, dengan menerapkan sistem pengamanan terbuka dan pengamanan tertutup.
Sistem pengamanan terbuka melibatkan personel Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara (Paskhas). (Baca: Kapolda Sebut Bom Kawasan Sarinah Kecil Dibandingkan Bom Marriott)
Sementara itu, pengamanan tertutup dilakukan secara rahasia dan melingkupi seluruh wilayah di perbatasan area Bandara Soekarno-Hatta.
"Sifat personel TNI di sini mendampingi petugas pemeriksa di setiap check point. Jika ada sesuatu terjadi, kami langsung menindak," ujar Dandim 0506/Tangerang Letkol Inf Achiruddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.