Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Histeris Saat Rais yang Ditembak Teroris di Kawasan Sarinah Dimakamkan

Kompas.com - 18/01/2016, 08:28 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Rahmat (35) menangis histeris melihat jenazah kakaknya, Rais Karna (37), perlahan diturunkan ke liang lahat di TPU Panuaran, Kabupaten Bogor, Minggu (17/1/2016).

Rais yang dirawat di RS Abdi Waluyo sejak Kamis (14/1/2016) adalah korban aksi terorisme yang terjadi di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Rais meninggal di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016) malam, pukul 21.30.

Kepala Rais terkena tembakan teroris saat mereka beraksi pada Kamis itu.

Batang otak Rais tertembak peluru yang mengakibatkan office boy Bangkong Bank itu koma dan tak pernah sadarkan diri hingga menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu malam.

Meninggalnya Rais membawa duka yang mendalam bagi ibunya, Neneng (63) dan adik-adiknya, Rahmat dan Eva Fauziah (17).

Apalagi ketika mereka menghadiri pemakaman jenazah Rais di TPU Pabuaran, tidak jauh dari rumah duka di Kampung Plered, Bojonggede, Bogor.

Jeritan dan isak tangis mewarnai prosesi pemakaman Rais. Rahmat menangis histeris dan terjatuh lemas. Dia dipapah keluar dari kerumunan keluarga dan kerabat yang mengiringi pemakaman Rais.

Tak lama setelah Rahmat jatuh lemas, ibunya jatuh pingsan. Awalnya, Neneg terlihat tenang. Hanya air matanya yang terus berjatuhan di pipinya. Namun, setelah jenazah anaknya dimasukkan ke liang lahat, dia terlihat lemas dan pingsan.

Rais merupakan anak kedua dari empat bersaudara, anak pasangan almarhum Mboh dan Neneng (63). Rais meninggalkan seorang istri Laili (30) dan dua anak berusia 4 tahun dan 2 tahun.

Kompas TV Rais Karna Hembuskan Nafas Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com