Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Cekikikan Ketika Jajan "Kotak Kado" Berisi seperti Kondom

Kompas.com - 25/01/2016, 13:02 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Penemuan jajanan "Kotak Kado" berisi seperti kondom yang kini ramai dibicarakan di media sosial ternyata terjadi pada akhir tahun lalu.

Wakil Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Haryekti Rina Wulandari, bercerita tentang awal mula pihaknya menemukan jajanan tersebut.

"Jadi, sebenarnya kejadiannya tanggal 29 Desember saat kami bersama Polsek Bekasi Selatan sedang menangani kasus. Ketika itu, kami sedang melakukan home visit," ujar Rina di Polsek Bekasi Selatan, Senin (25/1/2016).

Rina mengatakan, home visit itu dia lakukan di sebuah sekolah di Pekayon. Di sekitar sekolah, dia melihat segerombol anak kecil berkumpul di warung sambil tertawa cekikikan.

Mereka membawa bungkusan makanan berbentuk aneh. Rina mencoba mendekat ke warung tersebut dan membeli beberapa kotak.

"Kita penasaran isinya apa dan ternyata isinya ada beberapa macam. Ada yang isinya mi, susu, dan juga ada yang seperti alat kontrasepsi kondom itu," ujar Rina.

Rina menjelaskan, kasus yang sedang mereka tangani bersama polisi adalah kasus sodomi antar anak-anak.

Melihat ada jajanan seperti itu, Rina langsung meminta jajaran polisi yang sedang bersamanya untuk mengambil tindakan.

Rina menduga ada keterkaitan antara kasus di wilayah itu dengan jajanan yang beredar di sana.

"Saat kita temukan, anak-anak ini cekikikan. Kita enggak tahu ya apa yang mereka pikirkan. Tetapi, kita jadi curiga karena ada kejadian tidak menyenangkan berkaitan dengan kekerasan seksual di wilayah itu."

"Ketika yang pegang benda itu adalah anak-anak, ini timbul tanda tanya ke kita," ujar Rina.

Kompas TV Ini Jajanan Balon yang Mirip Kondom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com