Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNN Sebut Kampung Narkoba Muncul karena Keteledoran

Kompas.com - 26/01/2016, 19:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa daerah di Tanah Air ternyata memiliki perkampungan yang identik dengan aktivitas narkoba.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan, munculnya "kampung narkoba" tak lepas dari keteledoran pemerintah.

"Kampung narkoba itu juga termasuk keteledoran dari seluruh fungsi pemerintahan, termasuk masyarakat sendiri," kata Budi seusai jumpa pers di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (26/1/2016).

Menurut Budi, memulihkan suatu perkampungan yang rawan aktivitas narkoba bukan hanya tugas BNN.

"Bukan hanya BNN, kalau satu kampung mesti seluruhnya, kepolisian, BNN, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan, semua melakukan pengawasan," ujar Budi.

Budi menambahkan, BNN memiliki program sendiri untuk menghilangkan kampung narkoba, seperti yang dilakukan BNN di Kampung Kubur, Sumatera Utara.

"Kampung Kubur di Sumut saya ubah jadi kampung sejahtera dengan membina masyarakat tentang bahaya narkoba dan akibatnya sehingga mereka sadar dan melakukan penolakan dini," ujar Budi.

Di wilayah DKI Jakarta, ada beberapa nama kampung yang identik dengan narkoba, salah satunya Kampung Ambon.

Ketika ditanya tentang hal itu, Budi mengatakan, untuk menindak wilayah-wilayah semacam itu, diperlukan penyelidikan lebih dulu.

Selain itu, kata Budi, harus dipastikan ketika menggerebek kampung-kampung narkoba di Jakarta, itu mesti dilakukan dengan kekuatan penuh.

"Kita lihat perkembangannya karena penelisikan kita masih berjalan. Nanti kita akan melakukan dengan kekuatan yang besar sehingga tidak ada korban dari anggota karena ada perlawanan," ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com