Hal itu agar masyarakat memiliki banyak pilihan tokoh yang dianggap paling pantas memimpin Ibu Kota.
"Masyarakat juga bisa mendengarkan banyak ide, visi dan misi, program, strategi, dan kebijakan dari semua calon. Kalau semua orang bisa mendengar (ide) yang terbaik, yang diuntungkan siapa? Warga DKI," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (27/1/2016).
Pria yang akrab disapa Ahok itu menilai, dirinya belum bekerja baik selama tiga tahun memimpin Ibu Kota.
"Siapa tahu, nantinya ada tokoh lain yang bisa membuat kebijakan normalisasi sungai tanpa membongkar permukiman kumuh."
Kemudian, mengatasi kemacetan tanpa pembatasan jumlah kendaraan atau melalui electronic road pricing (ERP), dan lain-lain.
"Ini kan hal menarik yang pengin kami dengar karena saya kan bukan superman. Bisa saja visi dan misi, kebijakan, dan strategi saya kurang," kata Basuki.
Ia mengimbau warga Jakarta untuk tidak memilih dirinya jika ada calon pemimpin lain yang lebih baik.
"Kalau ada calon yang lebih baik dan masuk akal dari saya, jangan pilih saya. Kalau banyak calon, untung kan," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.