Ketua RT 03/08 Jalan Fajar Raya, Kelurahan Kartini, Suhendar, tidak membenarkan bahwa Leo sering turun kelapangan menemui warga.
Menurut dia, Leo jarang sekali menemui langsung warganya. Padahal, wilayah RT-nya tersebut paling berdekatan dengan kantor kelurahan Kartini.
"Kalo mengontrol wilayah RT sini sih jarang. Padahal, di sini kan paling deket dari kantornya. Saya terakhir ketemu langsung pas Isra Miraj tahun 2015 lalu," ujar Suhendar saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (27/1/2016).
Selaku ketua RT, Suhendar sering mendapat imbauan dari kelurahan untuk melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungannya.
Namun, dia belum pernah melihat langsung Leo ikut membantu warga dalam kerja bakti tersebut.
"Kalau surat edaran untuk kerja bakti ada, biasanya yang nganterin pak RW. Cuma selama saya menjabat RT di sini, belum pernah liat pak Leo turun langsung di wilayah saya," ujarnya.
Salah seorang warga RT 10/06, Azhari, mengaku baru mengetahui Leo dicopot dari jabatannya. Menurut dia, tepat sekali Lurah Kartini diganti. Sebab, ia mengeluhkan pelayanan yang diberikan pihak Kelurahan semasa Leo menjabat dinilai lamban.
"Bagus deh kalo dicopot, pelayanan ke warganya kurang, masa buat KTP dua bulan baru jadi," ungkapnya.
Berbeda dengan Suhendar dan Azhari, Ratih warga RT 13/06 mengaku kaget dengan pencopotan Leo sebagai Lurah. Sebab, menurut dia, kinerja Leo cukup baik. Dia kerap datang saat ada kerja bakti yang dilakukan di wilayahnya tiap bulannya.
"Bagus dia Mas, sering datang kalo ada acara kerja bakti di RT kita (RT 13/06)," ujarnya.
Leo Tantino dicopot dari jabatan Lurah Kartini karena ditengarai memalsukan daftar presensi. Pemalsuan daftar presensi merupakan pelanggaran bagi seorang pegawai negeri sipil (PNS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.