Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diamuk Massa, Pengemudi Mercy Luka Sobek di Lengan dan Dahi

Kompas.com - 06/02/2016, 09:06 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Usai menabrak sepeda motor dan pejalan kaki di bilangan Kuningan, Sabtu (6/2/2016) dini hari, pengemudi Mercedes Benz bernomor polisi B 99 PRI, Keny Martin (29), sempat diamuk massa.

Amukan warga terpicu karena pengendara mobil ini sempat berniat melarikan diri setelah kejadian tersebut. (Baca: Mercedes Benz Ngebut, Seret Motor hingga 2 Km di Kuningan)

"Akibat diamuk massa, Keny mengalami luka sobek di bagian lengan kiri dan kanan jidat," kata Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto kepada Kompas.com di Jakarta, pagi ini.

Saat ini, Keny masih dirawat di RS Mitra, Kemayoran. Polisi belum bisa meminta keterangan karena kondisi Keny belum stabil.

Sementara itu, untuk korban lainnya, Andy Wyesnkus dan Desi Sandi, kini sudah diperbolehkan pulang.

Andy Wyesnkus (32), pengendara sepeda motor, mengalami luka lecet pada bagian lengan kiri, hidung nyeri, kaki kiri lecet, dan bagian kiri pinggul sakit. Sementara itu, Desi Sandi mengalami luka lecet pada bagian siku kiri dan memar di bagian kiri pinggul.

Sebelumnya diberitakan, Mercedes Benz tersebut terlibat tabrakan di Jalan Anggrek II RT 04/RW 02 Kuningan, Jakarta Selatan. Mobil yang dikemudikan Keny menabrak sepeda motor Yamaha Jupiter MX bernomor polisi B 6440 TKJ yang dikemudikan Andy.

Selain menabrak sepeda motor, mobil itu juga menabrak pejalan kaki. Tabrakan tersebut terjadi ketika Keny hendak melarikan diri ke Jalan Karet Belakang Barat, Jakarta Selatan. (Baca: Selain Menabrak Sepeda Motor, Mobil Mercy Juga Tabrak Pejalan Kaki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com