Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertibkan Kalijodo, Kelurahan Minta Bantuan Pemprov, Polisi, dan TNI

Kompas.com - 09/02/2016, 15:33 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kelurahan Pejagalan tidak mampu bergerak sendiri untuk menertibkan tempat hiburan malam di kawasan Kalijodo, Pejangalan, Jakarta Utara.

Sekertaris Kelurahan Pejagalan Ichsan Firdaosy menilai perlunya peran pemerintah provinsi dalam menertibkan lokasi tersebut. (Baca: Pengemudi Fortuner: Saya Menyesal ke Tempat Hiburan Malam di Kalijodo).

"Tidak cukup kalau yang turun hanya dari kelurahan untuk menertibkan itu, pasukan kita terbatas," ujar Ichsan di kantor Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara, Selasa (9/2/2016).

Menurut Ichsan, pihaknya membutuhkan tambahan personel dari Pemprov DKI, pihak kepolisian, dan TNI untuk menertibkan Kalijodo.

Tambahan personel dari Pemprov DKI, kepolisian, dan TNI tersebut dinilainya perlu untuk menahan perlawanan warga.

"Kalau pasukannya banyak, mereka kan kalah mental sehingga bisa meminimalkan gesekan dengan pemilik kafe dan warga sana (Kalijodo)," ucap dia.

Ichsan juga mengatakan, ada lebih kurang 50 kafe yang buka di Kalijodo. Selain itu, ada lebih kurang 150 pekerja seks komersial (PSK) yang menetap di sana.

"Ada seratus lima puluh orang PSK yang menetap di situ, cuma kan yang tinggalnya enggak di situ jumlah-nya lebih banyak. Setiap malamnya bisa 500 PSK yang mangkal di situ," tambah dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta tempat hiburan di Kalijodo, Jakarta Barat, segera ditertibkan. (Baca: Ahok: Enggak Ada Toleransi, Kalijodo Harus Dibersihkan!).

Basuki menegaskan, kawasan tempat hiburan Kalijodo tidak ada manfaatnya. Bahkan, kawasan itu sudah dijadikan lahan prostitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com