JAKARTA, KOMPAS.com — Musisi Ahmad Dhani setuju dengan rencana adanya relokasi warga yang tinggal di Kalijodo asal kehidupan mereka bisa lebih baik nantinya.
"Saya setuju pemindahan asalkan masyarakat yang tinggal di sini diberikan kehidupan yang lebih baik. Misalkan masyarakat di sini yang sehari dapat Rp 1 juta, ketika pindah, bisa mendapatkan yang lebih baik dari itu," tutur Dhani saat ditemui di Kalijodo, Jakarta, Senin (15/2/2016).
Selain itu, dia meminta agar Pemprov DKI menertibkan Kalijodo dengan damai. Aparat tidak gegabah dan bertindak anarkistis.
"Penyelesaiannya enggak boleh menggunakan kekerasan dan (bersikap) tangan besi," ucap dia.
Dhani pun berharap agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bisa mengunjungi warga Kalijodo. Menurut dia, selain karena bagian dari pencalonannya sebagai gubernur pada periode mendatang, kegiatan itu pun dinilainya lebih manusiawi.
"Ya, kalau saya jadi Ahok, ya datang ke sini. Ngobrol sama rakyat sini dari hati ke hati," sambungnya. (Baca: Sebelum Tertibkan Kalijodo, Ahok Diminta Belajar dari Pengalaman di Kramat Tunggak)
Sebelumnya, musisi Ahmad Dhani mengunjungi kawasan Kalijodo, Jakarta, sekitar pukul 10.50 WIB pada Senin (15/2/2016). Ia datang dengan mengenakan kaus hitam dan jaket loreng-loreng bertuliskan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Pada kunjungannya itu, ia ditemani oleh beberapa perwakilan dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI dan Banser. Dhani mengatakan, kedatangannya bukanlah bagian dari pencalonannya sebagai gubernur DKI Jakarta. Ia beranggapan, ini hanya kunjungan biasa.
"Saya ke sini hanya sebagai Dewan Pembina GP Ansor DKI menawarkan diri apabila butuh jadi penengah antara petugas DKI dan rakyat. Saya siap menengahi jika terjadi bentrokan," ujar Dhani di Kalijodo, Jakarta, Senin.