Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daeng Azis, "Penyelamat" Kalijodo dari Berbagai Rencana Penertiban

Kompas.com - 16/02/2016, 08:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sosok Abdul Azis (52) atau akrab disapa Daeng Azis, sangat dihormati oleh anak buahnya, juga warga Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

Bukan karena tersohor lantaran memiliki perusahaan besar atau memiliki ribuan hektar tanah, Azis dihormati lantaran sikapnya yang tegas dan selalu membela teman.

J (41), salah seorang warga Kalijodo yang enggan diungkap identitasnya, mengungkap sekilas sosok pria yang dikenal sebagai Kepala Keamanan Lokalisasi Kalijodo itu saat puluhan warga mendatangi kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (15/2/2016) siang.

Walau berada jauh di belakang lapisan pengawal, tokoh masyarakat maupun Azis yang melakukan pertemuan dengan Komisioner Komnas HAM, J mengaku sedikit khawatir saat berbincang dan bercerita tentang Bang Daeng.

Sembari menyeruput kopi panas dalam gelas plastik, J mulai bercerita tentang awal mula kedatangan Azis lewat versinya.

Azis diketahui datang ke kawasan Kalijodo sekitar tahun 1970. Kala itu, dia tidak serta-merta terkenal dan dihormati seperti saat ini.

Azis, katanya, harus bekerja sebagai kaki tangan seorang jagoan yang menguasai lapak lokasi prostitusi kala itu.

Lantaran hidup di dunia hitam yang sarat persaingan dan risiko, Azis muda kerap kali terlibat dalam perkelahian, baik satu lawan satu maupun lebih.

Namun, lanjutnya, bukan Azis kalau mudah ditaklukkan. Semua lawan, katanya, segera tertunduk dan justru menjadi teman.

"Daeng itu sebenarnya bukan namanya, tapi itu panggilan buat saudara laki-laki dari bahasa Makassar, panggilan setara 'abang' buat orang Betawi atau kalau orang Batak itu kayak 'uda'."

"Abang Daeng (Azis) itu orangnya baik, kelihatannya aja seram, tapi sebenarnya enggak, makanya banyak temannya sampai sekarang," ujarnya.

Berbicara tentang Azis, tambahnya, tidak terlepas dengan sejarah Kalijodo sejak lama.

Rencana penggusuran yang terjadi hampir dilakukan setiap gubernur DKI Jakarta, sejak zaman Ali Sadikin hingga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, kata dia, rencana itu tidak pernah terealisasi lantaran Azis selalu pasang badan.

Bukan hanya sekadar lokasi prostitusi pinggir kota, kata dia, Kalijodo sudah menjadi tumpuan warganya untuk mencari penghidupan.

"Enggak pernah bisa dibongkarnya Kalijodo ya karena semuanya kebagian, perempuannya dapat duit, yang punya kontrakan juga bisa usaha jual minuman (keras)."

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com