Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Bir di Kalijodo yang Menggiurkan, Terbesar di Jakarta

Kompas.com - 16/02/2016, 09:38 WIB
Harian Kompas pada edisi Selasa (16/2/2016) hari ini menurunkan dua tulisan terkait kisruh di kawasan Kalijodo. Satu tulisan khas di halaman pertama berjudul "Sepenggal Malam di Tepian Kalijodo" yang ditulis dua wartawan Kompas, yaitu Windoro Adi dan Saiful Rijal Yunus.

Tulisan khas ini menggambarkan bagaimana suasana Kalijodo di malam hari, dilengkapi dengan bisnis menggiurkan di Kalijodo, serta latar belakang lahirnya kawasan Kalijodo hingga menjadi area prostitusi.

Tulisan kedua berupa berita yang berjudul "Cegah Kekerasan, Komnas HAM Siap Jadi Mediator Terkait Kalijodo" di halaman 27. Pada berita ini, Komisioner Komnas HAM Hafid Abbas menekankan, rencana relokasi Kalijodo harus diselesaikan tanpa kekerasan.

Hal yang menarik, tulisan khas Kompas mengungkapkan bisnis bir yang ternyata nilainya fantastis. Bahkan, disebutkan kawasan Kalijodo adalah pasar bir terbesar di Jakarta, diikuti kawasan Mangga Besar.

"Di Jakarta, kawasan Kalijodo menjadi pasar bir terbesar, diikuti kawasan Mangga Besar. Maklum, minuman beralkohol di sini cuma bir. Tak ada jenis minuman beralkohol lain," kata seorang pemasok bir, Sugeng (43), seperti dikutip dari Kompas.

Kompas memaparkan, tak kurang dari 4.000 peti yang masing-masing berisi 24 botol bir habis terjual setiap bulan. Itu artinya, jika harga sebotol bir seperti malam itu dijual Rp 60.000, omzet bisnis ini per bulan Rp 5,76 miliar.

Tahun 2010-2011, Sugeng pernah memasok bir dari satu merek di Kalijodo. Untuk itu, perusahaan bir tersebut harus membayar "uang kontrak" setahun senilai Rp 800 juta kepada "otoritas" Kalijodo. Tahun berikutnya, uang kontrak naik menjadi Rp 950 juta.

Namun, ketika uang kontrak naik lagi Rp 1,3 miliar, perusahaan bir yang Sugeng pasok tak sanggup lagi membayar.

"Kalau perusahaan bir yang papan-papan iklannya kini ramai menghiasi kawasan Kalijodo ini tahun depan tak sanggup membayar uang kontrak, sudah ada sejumlah perusahaan bir lain yang siap menggusur perusahaan bir yang sekarang mendapat hak monopoli," ujar Sugeng. Ia menambahkan, harga bir yang dijual umumnya dua kali lipat dari harga pabrik.

Kompas juga memaparkan betapa kawasan Kalijodo adalah "sentra bisnis" yang menggiurkan. Tiga tahun terakhir, tempat hiburan malam di Kalijodo tumbuh pesat. Beberapa pemilik diskotek, kafe, ruang karaoke, dan rumah bordil pun mengakui hal itu.

Salah seorang pemilik ruang karaoke dan diskotek di sana menjelaskan, hanya dalam lima bulan investasi senilai Rp 1,2 miliar untuk membangun gedung tiga lantai berikut belasan kamar ber-AC bisa kembali. "Kalau dibangun di atas tanah milik warga, saya bagi hasil dengan mereka. Titik impas investasi baru kembali dalam setahun," ujar pemilik ruang karaoke, seperti dikutip dari Kompas(Windoro Adi dan Saiful Rijal Yunus)

Simak laporan soal kawasan Kalijodo di harian Kompas edisi hari ini, Selasa (16/2/2016), atau silakan berlangganan di http://kiosk.kompas.com dan baca versi epapernya di http://epaper.kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com