Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecemasan Suryana, Pengusaha Kafe di Kalijodo

Kompas.com - 17/02/2016, 20:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemilik kafe di Kalijodo pasrah dengan rencana pemerintah yang mau membongkar tempat usaha mereka. Bisnis dengan modal miliaran rupiah pun terancam lenyap.

Salah satunya Suryana, pria asal Cianjur, Jawa Barat itu punya tiga kafe di Kalijodo. Kafe pertama berdiri tiga tahun lalu. Dua di antaranya bernama Kafe Stand 5758 dan Surya Enjoy. Satu kafe lainnya baru selesai dibangun dua minggu lalu.

Tiga kafe yang menjadi asetnya itu nilainya diperkirakan mencapai Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar. Dengan adanyarencana penertiban dari Pemprov DKI, Suryana mengaku bakal merugi.

"Itu kafe saya yang ketiga baru dua minggu. Mau balik modal gimana?," kata Suryana di Kalijodo, Jakarta Utara, Rabu (17/2/2016).

Suryana meraup pendapatan kotor Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per malam dari satu kafe.

"Tapi itu belum termasuk bayar listrik, air, pegawai," ujar Suryana.

Artinya, jika satu kafe Suryana per malam saja menghasilkan Rp 2 juta, satu bulan ia memperoleh Rp 60 juta. Penghasilan kotor sebulan untuk tiga kafenya bisa mencapai Rp 180 juta.

Suryana mengaku, ia mempekerjakan total 15 pegawai, dengan 18-20 perempuan penghibur. Ia tak tahu bagaimana nasib para pekerjanya jika jadi ditertibkan. Ia pusing dengan kondisi saat ini.

"Mau dibilang pusing, ya pusing," ujarnya.

Suryana berharap, ada ganti rugi jika pemerintah melakukan pembongkaran. Namun, ia lebih berharap penertiban tidak dilakukan.

"Ya kalau harapan maunya normal lagi kayak dulu, enggak ada apa, seperti biasa lagi," ujar dia.

Akan tetapi dengan melihat sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, ia yakin penertiban Kalijodo bakal terealisasi.

"Kayaknya bakalan jadi. Kita ngikut aja maunya pemerintah. Saya sebenarnya ada tempat (pengganti), tapi kan yang paling aman di sini," ujarnya.

Sebab, Kalijodo menurutnya aman-aman saja sebelum kecelakaan mobil Fortuner beberapa waktu lalu, yang memunculkan rencana penertiban Kalijodo.

"Ini karena kecelakaan Fortuner itu. Dia minumnya di mana, mabuknya di mana. Kan katanya dia ke sini cuma singgah," ujarnya.

Ia tak yakin pengemudi Fotuner yang alami kecelakaan di Daan Mogot, Jakarta Barat itu mabuk karena minum di Kalijodo.

"Di sini minuman itu cuma bir bali dan panther, enggak ada minuman yang keras-keras. Bir berapa persen sih? Sepuluh botol juga enggak mabuk," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Ahok Ingin Reklamasi 17 Pulau di Utara Jakarta Agar Pemprov DKI Bisa Raup Pendapatan Rp 127,5 Triliun

Cerita Ahok Ingin Reklamasi 17 Pulau di Utara Jakarta Agar Pemprov DKI Bisa Raup Pendapatan Rp 127,5 Triliun

Megapolitan
Rayakan HUT Jakarta ke-497, TMII Bagi-bagi Roti Buaya ke Pengunjung

Rayakan HUT Jakarta ke-497, TMII Bagi-bagi Roti Buaya ke Pengunjung

Megapolitan
DPRD DKI Soroti Kemacetan dan Banjir di Jakarta Saat Rapat Paripurna

DPRD DKI Soroti Kemacetan dan Banjir di Jakarta Saat Rapat Paripurna

Megapolitan
Anies dan Ahok Tak Hadiri Rapat Paripurna HUT ke-497 Jakarta

Anies dan Ahok Tak Hadiri Rapat Paripurna HUT ke-497 Jakarta

Megapolitan
Sejarah Pulau Bidadari, Dahulu Tempat Menampung Orang Sakit yang Kini Jadi Destinasi Memesona

Sejarah Pulau Bidadari, Dahulu Tempat Menampung Orang Sakit yang Kini Jadi Destinasi Memesona

Megapolitan
Heru Budi Minta Warga Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024

Heru Budi Minta Warga Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Daftar 34 Ruas Jalan yang Ditutup Saat Jakarta International Marathon

Daftar 34 Ruas Jalan yang Ditutup Saat Jakarta International Marathon

Megapolitan
Ahok Ucapkan Selamat Ultah untuk Jakarta, Ungkit Sosok untuk Mengurus Warga

Ahok Ucapkan Selamat Ultah untuk Jakarta, Ungkit Sosok untuk Mengurus Warga

Megapolitan
Tawuran Pecah di Jatinegara Saat Momen HUT Ke-497 Jakarta

Tawuran Pecah di Jatinegara Saat Momen HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Transportasi Massal Lawas di Jakarta yang Kini Telah Punah...

Transportasi Massal Lawas di Jakarta yang Kini Telah Punah...

Megapolitan
Ditanya Soal Kandidat Cagub DKI, Heru Budi: Kandidatnya Bagus, Mudah-mudahan Pilihan Rakyat yang Terbaik

Ditanya Soal Kandidat Cagub DKI, Heru Budi: Kandidatnya Bagus, Mudah-mudahan Pilihan Rakyat yang Terbaik

Megapolitan
Absen Perayaan HUT Jakarta di PRJ Saat Ada Anies Baswedan, Heru Budi: Saya Rapat sampai Malam

Absen Perayaan HUT Jakarta di PRJ Saat Ada Anies Baswedan, Heru Budi: Saya Rapat sampai Malam

Megapolitan
Hari Ini HUT Jakarta, Masuk Monas Gratis hingga ke Museum dan Cawan

Hari Ini HUT Jakarta, Masuk Monas Gratis hingga ke Museum dan Cawan

Megapolitan
Heru Budi: Tahun Ini Ultah Terakhir Jakarta dengan Status Ibu Kota

Heru Budi: Tahun Ini Ultah Terakhir Jakarta dengan Status Ibu Kota

Megapolitan
Kaesang Sebut Dirinya dan Anies Berbeda, Anies: Saya Hormati Pandangan Beliau

Kaesang Sebut Dirinya dan Anies Berbeda, Anies: Saya Hormati Pandangan Beliau

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com