Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan Kura-kura Langka Rp 1,1 Miliar Digagalkan

Kompas.com - 22/02/2016, 16:48 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan upaya penyelundupan hewan langka yang dikirim melalui gudang ekspor, Sabtu (20/2/2016).

Hewan langka tersebut adalah ribuan kura-kura moncong babi dan ratusan kura-kura leher panjang. (Baca: Penyelundupan Tengkorak Manusia, Gading Gajah, hingga Cula Badak Terbongkar)

"Ada lima orang terlibat yang diamankan, WH si pemilik barang, NV pemasok barang, BM sebagai sopir, IW pengemas barang, dan SU pengurus pembuat izin dan sertifikat karantina," kata Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta Dwijo Muryono melalui keterangannya, Senin (22/2/2016).

Modus yang digunakan oleh pelaku adalah mengirimkan kura-kura tersebut dalam paket yang diberi nama ikan botia.

Paket berjumlah 38 koli itu rencananya akan dikirim ke Guangzhou, China.

Awalnya, petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta mencurigai satu paket yang berbeda dengan paket ikan botia lainnya.

Saat dicek, ternyata isinya bukan ikan botia, melainkan kura-kura langka. (Baca: Pria Ini Selundupkan Sabu di Dalam Modem Wifi)

"Paket yang dicurigai petugas adalah yang tidak dilengkapi dengan surat angkut tumbuhan dan satwa liar luar negeri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta. Itu kura-kura kalau dijual harganya sampai Rp 1,1 miliar," tutur Dwijo.

Para pelaku penyelundupan dikenakan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan ancaman hukuman penjara lima tahun dan denda Rp 100 juta.

Adapun kura-kura diamankan untuk sementara waktu di BKSDA DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com