Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kapuk Melawan Pembongkaran

Kompas.com - 24/02/2016, 19:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 125 bangunan di Kelurahan Kapuk dan Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, dibongkar, Selasa (23/2/2016).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun jalan inspeksi di lokasi itu. Warga Kapuk melawan, bentrokan dengan aparat pun pecah.

Rumah warga yang ditertibkan itu berada di RT 009 RW 007 Kedaung Kaliangke dan RT 005, RT 008, RT 009, RT 014, dan RT 016 Kapuk.

Sejak pukul 08.00, ekskavator sudah menggempur kawasan tersebut. Sebagian warga memilih membongkar sendiri rumah mereka.

Sejak dua hari sebelumnya, lurah dan ketua RW sudah menyosialisasikan rencana pembongkaran itu. Ini pembongkaran tahap kedua setelah pelaksanaan pertama setahun lalu.

Nasum (69), Ketua RT 009 RW 007, mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan membebaskan tanah selebar 26 meter di sisi kiri dan kanan Kali Apuran. Kali tersebut mengalami penyempitan dan pendangkalan.

Sejak puluhan tahun lalu, warga mengokupasi lahan tersebut. Namun, kedudukan mereka separuh diakui, terbukti dari rutinnya mereka membayar Pajak Bumi dan Bangunan setiap tahunnya.

"Sebagian besar warga sudah tinggal di rumah susun. Ada yang di rusun Pesakih, Daan Mogot; Pulogebang, dan Komarudin, Jakarta Timur," ujar Nasum.

Akan tetapi, Singgih Santoso (41), warga Kapuk, mengatakan, 80 kepala keluarga di kelurahannya ada yang memilih bertahan dan mendirikan tenda di lokasi penggusuran.

Mereka menagih janji lurah Kapuk yang sebelumnya mengatakan tempat tinggal mereka tak akan digusur.

Warga yang memilih bertahan menolak direlokasi ke Rusunawa Marunda. Alasannya, lokasi rusun sangat jauh. Sebagian besar warga bekerja di sekitar Kapuk sebagai buruh pabrik, pedagang, dan pekerja serabutan.

"Hari ini lurah tidak datang. Makanya, kami mau mendatangi ke kantornya, menagih janji," kata Singgih.

Warga sekitar menuturkan, sebagian warga yang menolak direlokasi ke rusun kembali ke lahan yang telah digusur dan mendirikan lapak semipermanen.

Pembangunan jalan inspeksi di area itu memang belum terlaksana. Hal itu yang memicu warga datang kembali ke lahan itu.

Di RT 009 RW 007, ada 10 kepala keluarga yang menolak direlokasi ke rusun. Mereka justru meminta ganti rugi lahan dan bangunan yang akan dijadikan jalan inspeksi. Warga Kapuk juga berpendapat senada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com