Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Betul-betul Muak...

Kompas.com - 24/02/2016, 21:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meluapkan emosinya saat melantik puluhan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu (24/2/2016).

Basuki merasa kesal karena masih ada oknum pegawai kelurahan yang "bermain-main" dengan anggaran. (Baca: Ahok Wacanakan Rekrut TNI-Polri Jadi Pegawai Pemprov DKI)

"Saya betul-betul muak dengar ada lurah, camat, bendahara, masih ngatur-ngatur duit, sisa duit bagi-bagi, masih malak situ, malak sini. Saya betul-betul tidak suka," kata Basuki dengan nada tinggi, di Balai Kota, Rabu (24/2/2016).

Menurut dia, salah satu kelurahan yang banyak pelanggarannya adalah Kelurahan Melawai. Ia mengatakan bahwa di wilayah Kelurahan Melawai banyak terdapat bangunan yang tidak sesuai peruntukannya.

Misalnya, rumah tinggal yang diperuntukkan sebagai restoran, salon, spa, dan lainnya. (Baca: Ahok Tangkap Pejabat yang Suka Bagi-bagi Uang Sisa Kegiatan)

Oknum kelurahan, lanjut dia, kerap memungut uang sampah dan lainnya dengan mendatangi lokasi-lokasi yang peruntukannya tidak sesuai itu.

"Saya ingatkan ini, mungkin masih bisa diingatkan. Pengusaha itu kadang-kadang enggak ngerti bahwa kawasan itu boleh (mendirikan tempat usaha). Dimanfaatinlah oleh oknum-oknum jadi ajang pemerasan," ujar Basuki.

Hari ini, Basuki melantik lurah baru Melawai. Basuki mengingatkan agar para pegawai kelurahan tidak mencoba memeras para pengusaha.

Jika tidak, Basuki akan menjadikan staf semua pegawai kelurahan setempat. "Saya bisa saja tempeleng, cuma zaman ini tidak bisa tempeleng seperti zaman Pak Ali Sadikin dulu. Ya sudahlah, saya ganti tempeleng dengan tanda tangan, langsung pecat saja," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com