Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Senjakala Daeng Azis, Pentolan Kalijodo yang Dijerat Banyak Kasus

Kompas.com - 27/02/2016, 07:01 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pentolan Kalijodo, Abdul Azis atau Daeng Azis kini menghadapi masa-masa akhirnya di bekas daerah 'kekuasaannya'. Setelah wacana penggusuran Kalijodo bergulir, Azis meradang.

Ia melakukan segala upaya agar Kalijodo terlepas dari jeratan wacana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok' untuk meratakan eks kawasan prostitusi tersebut.

Sebagai pentolan, Azis tentu awalnya mendapat banyak dukungan. Ia pergi ke Komnas HAM bersama beberapa orang yang mewakili warga untuk mengadu. Ia menyebut, penggusuran tak perlu dilakukan. Bahkan ia mengungkapkan warga Kalijodo tak diperlakukan secara adil.

"Negara menciptakan keadilan. Bagaimana keadaan mereka (warga Kalijodo) jika mereka digusur kan mereka harus menafkahi keluarganya? Pertimbangkanlah keadilan," kata Azis di Jakarta.

Setelah mengadu ke Komnas HAM, Azis terus berupaya. Satu di antaranya mendatangi DPRD DKI Jakarta. Namun, tak satu pun anggota DPRD menemuinya.

Azis kemudian menunggu waktu yang tepat untuk kembali mendatangi Polda Metro Jaya. Setelah didapati waktu tepat, Razman Arif Nasution, pengacara warga Kalijodo mendatangi DPRD DKI Jakarta pada 19 Februari 2016.

Ia mengadu soal nasib warga Kalijodo yang tak menentu. Azis tak ada di lokasi saat pengaduan tersebut.

Sehari setelah itu, tepatnya 20 Februari 2016, polisi melakukan Operasi Pekat di Kalijodo. Hasilnya, ratusan senjata tajam diamankan. Saat operasi tersebut pun tak satu pun preman menunjukkan batang hidungnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyebut bahwa preman Kalijodo saat Operasi Pekat sudah melarikan diri.

"Sudah banyak yang kabur ya. Termasuk premannya kabur," kata Tito di Kalijodo, Sabtu (20/2/2016).

Setelah Operasi Pekat, Azis tak lagi kelihatan batang hidungnya. Ia seakan hilang ditelan bumi. Razman menyebut bahwa Azis ada keperluan di luar kota sehingga tak muncul.

Sampai akhirnya Azis ditetapkan sebagai tersangka kasus prostitusi oleh Polda Metro Jaya pada Senin (22/2/2016). Penetapan tersangka Azis disusul pemanggilan Azis pada Rabu (23/2/2016). Namun, Azis tak nampak di Polda Metro. Hanya ada Razman seorang yang mendatangi penyidik dan meminta ditunda pemeriksaan pada Jumat (26/2/2016).

Kemudian pada Jumat pagi, Azis yang dijadwalkan pemeriksaannya lagi-lagi tak hadir. Razman menyampaikan bahwa Azis meminta diperiksa setelah penggusuran.

Dokumen Polda Metro Jaya Tampilan Daeng Azis saat ditangkap Polres Metro Jakarta Utara di Sentral Kos, Jalan Antara, Jakarta Pusat, Jumat (26/2/2016).

Akhirnya, Azis tersandung kasus pencurian listrik di kafe miliknya, Kafe Intan di Kalijodo. Ia ditangkap Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara pasa Jumat (26/2/2016) siang di Sentral Kos, Jalan Antara, Jakarta Pusat.

Azis langsung digelandang ke Mapolres Metro Jakarta Utara untuk diperiksa lebih lanjut. Ia terancam hukuman tujuh tahun penjara karena diduga mencuri listrik. Kini Azis dihadapkan oleh banyak kasus yang notabene ulahnya di masa lalu di Kalijodo. Inikah senjakala Azis di Kalijodo?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com