Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mecimapro Janji Usut Dugaan Pelecehan Seksual dalam Konser EXO

Kompas.com - 04/03/2016, 15:08 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perwakilan Mecimapro, Tike Priatnakusumah, memastikan akan mengusut dugaan pelecehan seksual yang diduga telah dilakukan petugas keamanan pada konser boyband asal Korea Selatan, EXO, tangga 27 Februari lalu. Mecimapro merupakan promotor acara tersebut.

Informasi tentang dugaan pelecehan seksual itu viral di media sosial setelah penonton konser EXO yang sebagian besar perempuan menceritakan apa yang mereka alami di pos pemeriksaan sebelum masuk ke tempat konser.

“Begini, kalau dugaan pelecehan seksual, berarti ada orang yang ditunjuk melakukan hal itu. Kami harus cari tahu dulu siapa yang diduga melakukannya,” kata Tike melalui sambungan telepon, Jumat (4/3/2016) siang.

Tike mengaku, pihaknya sudah menanyakan langsung kepada petugas keamanan yang berjaga saat konser EXO bertajuk EXO’luXion di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, berlangsung. Dia menjanjikan, informasi detailnya akan disampaikan melalui keterangan pers yang akan dikeluarkan pada sore ini.

“Keterangan lengkapnya tunggu press release kami nanti, sekitar pukul 15.00 WIB atau pukul 16.00 WIB. Kalau memang ada (dugaan pelecehan seksual), kami akan bantu usut itu,” kata  Tike.

Terkait apa yang dilakukan petugas sekuriti terhadap para penonton, yakni melakukan pemeriksaan tubuh atau body checking secara keseluruhan, Tike mengatakan bahwa hal itu sudah sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang berlaku. Hal itu dilakukan sesuai masukan aparat keamanan, seperti TNI dan Polri.

Sebelumnya diberitakan, sebagian besar penonton konser EXO yang didominasi perempuan mengaku dilecehkan oleh petugas sekuriti perempuan. Bermaksud untuk memeriksa apakah penonton membawa kamera tersembunyi, petugas sekuriti dilaporkan menarik pakaian dalam penonton, hingga menekan alat vital mereka.

Penonton yang masih anak-anak dikabarkan mengalami trauma.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahkan mendapat kabar bahwa ada anak yang sampai menangis ketika diperiksa petugas. Beberapa di antaranya ingin teriak dan menangis, tetapi mereka sudah gemetar dan lemas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com