TANGERANG, KOMPAS.com - Pasangan suami-istri Rodang (50) dan Devi Basuki (38) membuat surat terbuka untuk Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Surat itu berisi keluhan tentang rumah mereka yang terkena banjir akibat pembangunan perumahan Serpong Jaya di RT 03 RW 05 Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.
"Banjir yang telah menimbulkan kerugian harta benda dan gangguan lingkungan," demikian isi pembuka surat tersebut yang diperlihatkan kepada Kompas.com di kediaman Rodang dan Devi, Selasa (8/3/2016).
Surat itu merupakan surat kedua kali yang mereka buat. Sebelum itu, sudah ada surat serupa yang ditujukan kepada PT Primainti Permata selaku pengembang Serpong Jaya pada 11 November 2015.
Rodang dan Devi mengeluhkan banjir, keamanan, dan dampak buruk terhadap lingkungan akibat pengurukan tanah pihak pengembang.
Akibat pengurukan itu, rumah Rodang dan Devi menjadi 1,5 meter lebih rendah dari permukaan tanah milik pengembang di sekitarnya. Ketika hujan, air mengalir dan tertampung di rumahnya.
Sebelum tanah diuruk, letak rumah Rodang paling tinggi dibanding daerah di sekelilingnya dan tidak pernah kebanjiran.
Selain bersurat ke Airin, dalam waktu dekat ini Rodang dan Devi juga berencana mendatangi langsung kantor pemasaran perumahan Serpong Jaya di daerah Bintaro.
Sejak proyek perumahan berjalan pada Februari 2015 hingga kemarin, hanya satu kali perwakilan pihak pengembang menemui mereka. Namun, menurut Rodang dan Devi, kedatangan perwakilan pengembang tidak membuahkan solusi.
"Kata orang itu, di rumah saya, kalau hujan gede, tetap masih ada genangan. Saya enggak mau banjir. Saya bilang, 'Mau ketemu atasan kamu.' Dia bilang mau tanya dulu, atasannya berkenan apa enggak. Sampai sekarang, enggak ada kabarnya," tutur Devi.
Banjir akibat proyek perumahan Serpong Jaya telah merugikan banyak hal bagi Rodang dan Devi, seperti kerusakan pompa air akibat terendam dan bercampurnya air kotor dengan air di dalam sumur sehingga sempat tidak ada air bersih selama beberapa hari.
Sejumlah perabotan mereka juga ikut rusak. Aktivitas sehari-hari, seperti untuk keluar-masuk rumah saja, terpaksa harus memanjat dinding dengan tangga karena banjir sekitar 1,5 meter.
Kompas.com masih mengupayakan konfirmasi kepada pengembang perumahan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.