"Enggak bisa tes urine karena yang bersangkutan sadar. Penyebab (kecelakaan) karena mendahului, tidak dalam keadaan mabuk. Ya, itu kecelakaan saja," kata Kasat Lantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Mochamad Salim Margie, Jumat (11/3/2016) siang.
Padahal, sebelumnya, Salim menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan tes urine apabila diperlukan. (Baca: Ibunya Memastikan Raka Tidak Mengonsumsi Narkoba)
Tes urine dilakukan untuk memastikan apakah Raka dalam keadaan sadar atau mabuk sebelum terlibat kecelakaan.
Selebihnya, Salim enggan menjelaskan alasan pihaknya tidak melakukan tes urine terhadap Raka.
"Ya, itu kecelakaan biasa, kecelakaan saja, tidak perlu tes urine, enggak usah," tutur Salim.
Rencananya, masalah kecelakaan itu akan diselesaikan secara kekeluargaan antara Raka dan korban. (Baca: Kata Ibunya, Raka Bukan Pengemudi Mobil Saat Kecelakaan)
Dalam beberapa hari ke depan, Polresta Bandara Soekarno-Hatta akan mempertemukan pihak Raka dengan kedua orang yang ditabrak, yaitu sopir taksi bernama Wawan Sujaimun dan pengendara sepeda motor bernama Rastu Anggoro.