JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Gerindra, Biem Benyamin, mengatakan bahwa peluang calon independen memenangkan pemilihan Gubernur DKI Jakarta sangat kecil.
Biem mengatakan, berdasarkan pengalamannya menjadi calon independen dalam Pilkada DKI 2012, kesulitan calon independen akan terasa dalam kampanye karena kekurangan mesin penggerak massa.
Lain halnya bila jika diusung oleh partai politik. Menurut Biem, pergerakan mengupayakan kemenangan lewat jalur parpol akan lebih leluasa.
"Jadi calon independen cukup berat, pergerakannya berat," kata Biem dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016).
Lebih dari itu, kata Biem, kesulitan figur dari calon independen juga akan terasa meskipun telah memenangkan pilkada. Kepala daerah tetap akan berhadapan dengan legislatif yang berasal dari partai politik.
"Kalau mau susah, ya jadi calon independen, silakan. Tanpa dukungan dari legislatif, akan menyulitkan juga bagi gubernur (independen)," kata dia.
Pilkada DKI akan digelar serentak dengan 100 daerah lain pada 15 Februari 2017. Tahapan pelaksanaannya dimulai pertengahan 2016.
Sejumlah nama muncul sebagai bakal cagub DKI, salah satunya adalah Basuki Tjahaja Purnama yang ingin maju dari jalur independen dengan dukungan relawan Teman Ahok.
Sementara itu, seluruh partai politik masih melakukan kajian mengenai figur yang akan diusung atau didukung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.