Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Napi Kabur dari Lapas di Bogor dengan Cara Menggergaji Jendela

Kompas.com - 13/03/2016, 17:49 WIB
BOGOR, KOMPAS.com — Tujuh narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Paledang, Bogor, melarikan diri, Minggu (13/3/2016).

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Jawa Barat Agus Toyib mengatakan, tujuh warga binaan yang melarikan diri merupakan penghuni kamar nomor 13.

Mereka kabur melalui jendela berukuran 50 x 40 cm. Saat itu, penjagaan diketahui sedang lengah, sementara kamera pengawas rusak.

"Kamar itu diisi oleh 20 orang, tujuh di antaranya melarikan diri dengan cara menggergaji jendela bagian atas kamar," kata Agus Toyib kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (13/3/2016).

Pada jendela yang terletak di atas kamar setinggi lebih kurang lima meter tersebut, para napi memotong dua terali besi.

"Jadi, memang hanya cukup untuk satu badan," katanya.

Setelah memotong terali pada waktu yang tidak diketahui, para warga binaan berbagai kasus ini lalu turun menggunakan sarung yang diikat menjadi tali.

Kemudian, sekitar pukul 03.45 dini hari WIB, ia lari menuju ke pos tiga.

"Saat itu, pos tidak dijaga petugas. Mereka kemudian kembali melompat ke tembok yang lebih rendah dari sebelumnya dengan menggunkan kain yang sama dan diikat di kawat berduri," katanya.

Menurut hasil awal, menurut dia, dua gergaji ditemukan, diduga digunakan untuk memotong terali tersebut.

"Sedang upaya pengejaran. Setelah diketahui, langsung menghubungi polres. CCTV ada, cuma pas kami lihat ternyata kondisinya rusak," ujarnya. (Ardhi Sanjaya)

*Artikel ini diambil dari Tribun Bogor dengan judul: Kronologi Kaburnya 7 Napi Paledang Bogor, Lewat Jendela Kecil Pakai Tali dari Sarung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com