Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi "Wanita Emas" Naik Turun Angkutan Umum di Tanah Abang

Kompas.com - 23/03/2016, 14:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketika blusukan di Blok G Pasar Tanah Abang, bakal calon gubernur DKI Hasnaeni Moein atau "Wanita Emas" tidak masuk ke area pasar. Dia terlebih dahulu berkeliling di jalan raya, Rabu (23/3/2016).

Tiba-tiba, Hasnaeni berlari kecil dan langsung masuk ke salah satu angkot KWK. Padahal, angkot KWK tersebut sedang melaju pelan. Karena Hasnaeni tiba-tiba naik, akhirnya sopir angkot tersebut berhenti di tengah jalan.

Di dalam angkot, Hasnaeni hanya menyapa satu orang tua yang merupakan penumpang satu-satunya. Dia memberikan kartu nama kepada ibu dan sopir tersebut. Tidak lama kemudian, dia pun turun.

Setelah itu, dia kembali menaiki bus kopaja. Lagi-lagi, bukan kopaja yang berada di pinggir jalan yang dia naiki, melainkan kopaja yang berada di tengah jalan. Sopir bus kopaja terpaksa harus menghentikan busnya karena rombongan Hasnaeni begitu ramai.

Di dalam kopaja tersebut, terdapat dua orang pengamen yang sedang bernyanyi. Hasnaeni tersenyum dan menggoyangkan kepala mendengar nyanyian mereka. (Baca: "Blusukan" di Tanah Abang, "Wanita Emas" Ditagih Ongkos oleh Tukang Ojek)

Sementara di belakang kopaja tersebut, klakson mobil bersahutan meminta kopaja untuk segera maju. Ternyata, aksi Hasnaeni naik kopaja di tengah jalan membuat antrean kendaraan memanjang ke belakang.

Tidak sampai di sana, relawan Hasnaeni pun masuk kembali ke kopaja tersebut untuk membagi-bagikan sembako. Satu per satu penumpang di kopaja tersebut diberikan paket berisi bahan pokok, seperti minyak dan sabun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com