JAKARTA, KOMPAS.com - Deretan bangunan semi permanen memang sudah tak ada lagi di kolong Tol Sedyatmo yang berlokasi di Jalan Kepanduan 1, Penjaringan, Jakarta Utara. Hanya saja, sejumlah warga masih ada yang tetap menggunakan lahan sebagai tempat tinggal.
Beberapa warga, menaruh kasur mereka di atas dipan dari triplek-triplek usang di bawah Tol Sedyatmo. Tak hanya kasur, ada pula warga yang masih menaruh sofa hingga peralatan masaknya di lokasi yang telah ditertibkan itu.
Bahkan, sejumlah warga lain yang tinggal di kolong Tol Sedyatmo masih sempat membuat tenda.
Salah satu warga yang masih menempati lokasi tersebut adalah Siti (56). Dirinya tinggal bersama suami dan empat anaknya.
Menurut Siti, ia masih menempati kolong Tol Sedyatmo lantaran sulit mencari rumah kontrakan yang sesuai dengan kondisi perekonomiannya.
"Ya karena petugasnya aja belom ada yang ngusir. Kalau ada juga pergi, namanya kita numpang," kata Siti saat ditemui di kolong Tol Sedyatmo, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Selain Siti, warga lainnya, Yono (36) pun masih menempati area tersebut. Suasana nyaman yang menjadi alasan baginya untuk bertahan. Alasan lainnya, beberapa kerabatnya pun sering kali mencari Yono ke kolong tol tersebut.
Meski begitu, ia berharap ada lahan pekerjaan dari pihak pemerintah, bila kolong Tol Sedyatmo sudah dibangun menjadi taman.
"Barangkali pas udah kelar, kita bisa dapat tempat buat dagang. Harapan saya sih itu aja," ucap pria asal Pandeglang, Jawa Barat itu.
Pantauan Kompas.com, kolong Tol Sedyatmo pun dijadikan tempat parkir bagi mobil-mobil truk. Sedangkan puing-puing yang sempat berserakan, kini jumlahnya sudah jauh berkurang.
Sejumlah pengumpul barang bekas pun, tampak di sekitar kolong tol. Mereka memunguti dan membawa kayu-kayu yang berserakan di kolong tol tersebut.