Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Anjlok, Penumpang Tujuan Bogor Diminta ke Stasiun Manggarai

Kompas.com - 06/04/2016, 17:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - KRL tujuan tujuan Duri anjlok di antara Stasiun Manggarai - Sudirman, Rabu (6/4/2016) sore. Dari pengeras suara terdengar penumpang tujuan Bogor diminta ke Stasiun Manggarai.

"Untuk penumpang yang akan ke arah Bogor hendak mencari alternatif kendaraan lain Stasiun Manggarai karena keretanya hanya sampai Manggarai, kembali lagi ke Bogor," ujar salah satu petugas menggunakan pengeras suara.

Situasi ini pun dimanfaatkan oleh para pengojek non aplikasi untuk mengantarkan penumpang ke Stasiun Manggarai.

"Ojek, ojek. Ke Manggarai Rp 25.000 ayo. Tapi enggak sampe stasiunnya, macet total enggak bisa masuk," ujar salah satu pengojek.

Penumpang di Stasiun Sudirman pun bingung memilih moda transportasi lain untuk pulang.

"Tahu dari orang-orang, saya juga baru dateng. Ya mau enggak mau naik Go-Jek. Mau gimana lagi, naik angkot juga macet," ujar salah satu calon penumpang, Melita (25), yang hendak pulang ke Pondok Kopi.

Melita, calon penumpang lainnya, Vera (28), tidak mengetahui kabar adanya KRL yang anjlok. Ia baru tahu saat Kompas.com menanyakannya.

"Enggak tahu ada (anjlok) seperti itu. Lagi nunggu temen, cuma enggak tahu ada anjlok," ujarnya.

Vera yang baru selesai menghadiri seminar di kawasan Thamrin pun bingung. Ia tidak tahu harus menggunakan transportasi apa untuk pulang ke Bogor.

"Belum tahu (mau naik apa), soalnya kan baru kali ini juga (ke sini)," ucap Vera.

Sama halnya dengan Vera, Teti, warga Jatinegara, pun tidak tahu harus pulang menggunakan moda transportasi apa. Informasi yang ia dapat dari sekuriti dan petugas loket pun berbeda.

"Katanya satpam bisa, tapi ikut dulu ke Duri, baru ke Jatinegara. Tapi kata mbak di loket enggak bisa. Jadi bingung saya. Saya heran jadinya," kata Teti.

Pantauan Kompas.com, banyak calon penumpang yang sudah menunggu di Stasiun Sudirman pun kembali keluar stasiun.

Beberapa di antara mereka memilih untuk menggunakan ojek berbasis aplikasi maupun taksi. Kemacetan pun terjadi di sekitar depan Stasiun Sudirman akibat penumpang yang memberhentikan taksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com